Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ali Wardhana Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (15/9/2015), setelah dilakukan acara penghormatan militer yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Dalam acara pemakaman yang berlangsung pada pukul 10.30 WIB itu ikut hadir Ketua Dewan Pertimbangan Presiden 2010-2014 Emil Salim, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo beserta para kolega dan keluarga besar almarhum. Almarhum salah satu begawan ekonomi Indonesia tersebut dimakamkan disamping makam sang istri Rendasih Ali Wardhana yang telah berpulang pada 2.000 silam.

Pratikno yang menjadi inspektur upacara pemakaman mengatakan almarhum Ali Wardhana mempunyai jasa yang besar dalam membangun dan menata perekonomian Indonesia.

"Beliau seorang akademisi dan ekonom ternama yang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah ekonomi Indonesia, apalagi beliau juga pernah menduduki posisi strategis (di kabinet) selama belasan tahun," katanya.

Mantan Menteri Keuangan pada era Orde Baru, Ali Wardhana meninggal dunia pada usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Senin (14/9) pada pukul 15.30 WIB, setelah dikabarkan menderita sakit paru-paru kronis.

Sebelumnya, jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Patra Kuningan XV Nomor 6, Jakarta dan beberapa pejabat serta kolega termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla datang untuk melayat.

Prof Dr Ali Wardhana yang lahir di Solo, Jawa Tengah pada 6 Mei 1928 merupakan salah satu anggota penasehat perekonomian Orde Baru, dan menjadi Menteri Keuangan periode 1968-1983 serta Menteri Koordinator Ekonomi, Industri (Ekuin) dan Pengawasan Pembangunan periode 1983-1988.

Ali Wardhana menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958, dan mendapatkan gelar Master of Arts dari University of California Berkeley, Amerika Serikat pada 1961 dan menyelesaikan program doktoral PhD dari universitas yang sama pada 1962.

Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Ali Wardhana berhasil mengawal perekonomian nasional dengan menurunkan inflasi tinggi (hyper inflation) dari 650 persen menjadi 10 persen dalam tiga tahun masa jabatannya periode 1966-1969.

Penggemar cerutu "Partagas" ini ikut memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal dengan melakukan pinjaman luar negeri untuk menutup defisit anggaran dalam APBN serta menerapkan anggaran berimbang (balanced budget).

Selain itu, Ali Wardhana juga mampu memanfaatkan penerimaan dari sektor migas untuk mendorong pembangunan dan mencegah terjadinya "The Dutch Disease" ketika masa-masa keemasan harga minyak pada era 1973-1982.

Penggemar olahraga golf ini pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama 10 tahun, yaitu 1967-1978. Pada September 1971, Ali Wardhana terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972.

Sewaktu menjabat sebagai Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan, Ali Wardhana pernah membubarkan institusi bea dan cukai karena dianggap korup serta mengganti fungsi pemeriksaan dan pengawasan di pelabuhan dengan Sociate Generale de Surveillance (SGS), lembaga yang terdaftar di Swiss. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: