Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Volume Bongkar Muat TPKS Turun

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Volume bongkar muat barang di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) turun sebesar 1,5 persen dibandingkan capaian bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Selama bulan September 2015, total volume bongkar muat oleh TPKS sebanyak 49.520 teus, terdiri atas 24.283 teus peti kemas impor dan 25.237 teus peti kemas ekspor," kata Manajer Operasional TPKS Edy Sulaksono di Semarang, Senin (5/10/2015).

Jumlah tersebut turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 50.274 teus. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Agustus 2015, volume bongkar muat untuk bulan September 2015 juga turun.

"Capaian bongkar muat peti kemas pada bulan lalu relatif tinggi yakni sebesar 53,332 teus. Jadi ada penurunan volume sebesar 7,15 persen," katanya.

Meski terjadi penurunan dalam periode tersebut, pencapaian bongkar muat peti kemas oleh TPKS secara keseluruhan dari Januari-September 2015 mengalami kenaikan sebesar 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 yaitu dari 435.141 teus menjadi 456.780 teus.

Sementara itu, mengenai penurunan tersebut Edy mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pemicunya.

"Disamping itu juga perekonomian dunia secara umum cenderung mengalami perlambatan," katanya.

Menurut dia, fluktuasi arus bongkar muat peti kemas di TPKS memang kerap terjadi, hal ini tak lepas dari 90 persen peti kemas yang melalui TPKS merupakan peti kemas ekspor dan impor.

Meski ada penurunan, TPKS berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada para mitra salah satunya mengenai pelayanan secara "online" yang sudah diterapkan selama beberapa bulan. General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean mengatakan sistem "job order online" TPKS sudah mulai kelihatan berjalan stabil.

"Para pengguna jasa mempunyai kemandirian dan fleksibilitas waktu terkait bagaimana dan kapan mereka hendak mengajukan permohonan ekspor maupun impor, tidak lagi terkendala jam buka loket atau administrasi TPKS," katanya.

Kondisi tersebut dapat dilihat dari lengangnya ruang pelayanan yang sebelumnya digunakan untuk melayani para mitra bisnis yang akan mengirimkan barang.

"Untuk petugas loket yang dulunya melaksanakan 'entry' dokumen permohonan ekspor dan impor sekarang difungsikan sebagai petugas 'costumer corner'. 'Customer corner' tersebut dibuat untuk menerima dan mencari solusi atas keluhan pelanggan terkait aktivitas mandiri yang mereka lakukan saat mengoperasikan layanan 'online' tersebut," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: