Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Diharapkan Gabung Kemitraan Trans-Pasifik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan pemasaran komunikasi global, Edelman menyatakan para pebisnis dan konsumen di negara peserta Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) mengharapkan Indonesia dapat bergabung dengan kemitraan mereka.

"Meskipun Indonesia belum menjadi bagian pakta perdagangan tersebut, perwakilan pemerintah Indonesia telah menyatakan ketertarikan untuk bergabung di masa depan," kata Pucuk Pimpinan Manajemen Edelman Indonesia, Raymond Silva dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (25/10/2015).

Agar siap menyongsong TPP, kata Reymond, Indonesia harus mengambil langkah-langkah berani di berbagai sektor, termasuk sektor kekayaan intelektual, perlindungan lingkungan hidup, reformasi buruh, dan reformasi badan usaha milik negara.

"Dengan demikian, bergabung dalam kemitraan ini adalah pilihan yang hanya dapat diwujudkan Indonesia dalam jangka menengah," katanya.

Menurut dia, dampak TPP terhadap ekonomi dan ekspansi perdagangan Indonesia sudah jelas, Vietnam dan Malaysia telah menandatangani perjanjian TPP sehingga bersaing secara langsung dengan Indonesia di beberapa sektor, misalnya pakaian, garmen, alas kaki, pertanian, perikanan, dan produk kehutanan, serta juga minyak kelapa sawit dan karet.

Raymond menjelaskan, jika TPP diratifikasi, maka negara-negara anggota akan memiliki akses pasar yang lebih baik di tujuan-tujuan ekspor utama.

"Contohnya, sektor garmen akan bergantung kepada perjanjian yang merujuk pada ketentuan negara asal barang," tuturnya.

Ia juga mengatakan pelaku-pelaku bisnis di Indonesia perlu teliti dalam mengevaluasi teks perjanjian tersebut dan peluang yang ada sekarang adalah membuat perubahan struktural yang diperlukan untuk dapat bersaing secara efektif.

Sebelumnya, Edelman mensurvei 1.000 konsumen dan 1.000 pebisnis di 12 negara peserta TPP, kecuali Brunei Darussalam dan Peru untuk mengkaji pemahaman dan pandangan seputar perjanian yang akan diberlakukan serta dampak yang ditimbulkannya.

Beberapa hari setelah penandatanganan pakta perdagangan regional TPP, survei online menunjukkan 69 persen dunia usaha dan 67 persen konsumen percaya bahwa pakta perdagangan tersebut akan memberikan manfaat bagi ekonomi mereka.

"Hasil survei ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa pelaku bisnis dan konsumen menganggap TPP menguntungkan secara ekonomis," kata Raymond.

Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, kita telah melihat bahwa banyak pemimpin bisnis Indonesia dan pejabat pemerintah telah menyatakan sentimen yang sama di media. "Karena perlambatan ekonomi global, tampaknya pemerintah dan dunia usaha ingin memperluas pilihan mereka untuk mencapai pertumbuhan dan meningkatkan arus perdagangan," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: