Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Lebak Raup Keuntungan Rp 35 Juta per Bulan

Warta Ekonomi -

WE Online, Lebak - Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, saat panen padi November 2015 meraup keuntungan mencapai Rp35 juta per hektare sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

"Pendapatan sebesar itu bila diakumulasikan rata-rata harga gabah Rp5.000/kg dengan produktivitas tujuh ton/hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Kamis (26/11/2015).

Saat ini, persawahan yang memasuki musim panen seluas 16.950 hektare tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Muncang, Cirinten, Sobang, Cipanas dan Rangkasbitung. Para petani yang panen itu karena mereka menggunakan pompanisasi dengan cara menyedot air permukaan, seperti sungai maupun sumber mata air.

Sebab, persawahan yang bisa ditanam karena memiliki air permukaan, sehingga bisa dilakukan pompanisasi saat musim kemarau. Bahkan, persawahan di Blok Kolelet Wetan Kecamatan Rangkasbitung seluas 200 hektare kini memasuki musim panen dengan menyedot air Sungai Ciujung.

"Semua sawah yang panen itu dengan pompanisasi karena kemarau hingga kini masih berlangsung," katanya.

Menurut dia, saat ini harga gabah basah di tingkat tengkulak cukup tinggi dengan harga Rp5.000/Kg, sehingga pendapatan petani cukup besar dengan masa waktu tiga bulan.

Tingginya harga gabah itu akibat kemarau berkepanjangan sehingga stok gabah menipis,terlebih jadwal tanam mengalami pelambatan.

"Kami berharap pendapatan petani itu bisa mensejahterakan ekonomi keluarga," katanya.

Eman (50), seorang operator penggilingan beras di Desa Kolelet Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku saat ini harga gabah basah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp5.000/kg, padahal sebelumnya Rp3.500/Kg.

Kenaikan gabah itu akibat dampak kemarau berkepanjangan hingga menyebabkan harga beras di tingkat penggilingan juga melonjak. Sebagian besar gabah yang dibelinya berasal dari sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak.

"Kami setiap menerima gabah dari penampung hingga mencapai dua ton," katanya.

Ahmad, seorang petani Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak mengaku saat ini harga gabah basah di tingkat penampung Rp5.000/Kg, sedangkan harga gabah kering sesuai harga patokan pemerintah (HPP) Rp4.600/Kg.

Petani di sini juga ada yang dijual tengkulak maupun penampung dari luar daerah, seperti Sukabumi, Bogor dan Rangkasbitung.

"Kami panen padi bisa mengeruk keuntungan sekitar Rp35 juta/hektare," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: