Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelajar dan Mahasiswa se-Banten: Valentine Bisa Seks Bebas!

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kalangan mahasiswa dan pelajar SMA/SMK/MA se-Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menolak perayaan Hari Valentine atau hari kasih sayang karena mengundang perbuatan maksiat juga bertentangan dengan ajaran Islam. "Kami mahasiswa dan pelajar sepakat pada 14 Pebruari 2016 tidak merayakan hari kasih sayang karena tidak memberikan pendidikan," kata Bahtiar, seorang mahasiswa La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Selama ini, mahasiswa dan pelajar menolak perayaan hari kasih sayang karena diduga dapat mengundang kemaksiatan dan pergaulan seks bebas. Penolakan hari kasih sayang itu karena "Valentine s Day" itu budaya luar dan bukan budaya bangsa Indonesia. Selain itu juga merupakan perbuatan pemborosan uang dengan tidak ada manfaatnya bagi manusia, bahkan mengundang tindakan negatif. Karena itu, dirinya dan mahasiswa lainnya merasa prihatin dengan adanya sebagian warga Indonesia yang masih merayakan "Valentine's Day" padahal budaya itu berasal dari barat.

Kebanyakan merayakan hari kasih sayang itu diduga melampiaskan nafsu dengan pesta-pora antara laki-laki dan wanita. Selain itu, juga mereka banyak yang saling berpeluk-pelukan berlainan muhrimnya hingga melakukan pezinahan.

"Perbuatan itu jelas haram hukumnya menurut ajaran Islam dan diduga bisa mengundang seks bebas," katanya.

Bagus, pelajar SMKN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengajak seluruh pelajar tidak merayakan hari kasih sayang pada 14 Februari nanti. Ia bersama pelajar yang tergabung dalam Pelajar Lebak Menolak Perayaan Hari Kasih Sayang itu terus berkampanye untuk melakukan penolakan.

Selain itu, juga peringatan hari "Valentine" bukan ajaran Islam dan bukan budaya Banten,terlebih masyarakat Lebak sangat relegius. Peringatan hari kasih sayang itu merupakan produk budaya luar yang dapat merusak akhlak dan keimanan umat Islam. Sebab di negara-negara luar mereka memperingati hari valentine identik dengan minuman-minuman keras, hura-hura dan pesta.

"Kami jelas-jelas menolak peringatan hari valentine itu," ujarnya.

Begitu pula sejumlah pelajar Muslim Kabupaten Lebak mengaku perayaan hari valentine tidak pantas dilakukan umat Islam. Selain itu, juga banyak kalangan remaja diduga melakukan seks bebas. "Kami bersama siswa lainya menolak perayaan hari kasih sayang itu," kata Nana, seorang siswa SMAN 3 Rangkasbitung.

"Kami sepakat dengan teman-teman sekolah tidak merayakan hari kasih sayang," ujarnya.

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Baidjuri mengajaka, mahasiswa dan pelajar tidak turut merayakan hari Valentine. Karena itu, MUI secara resmi melarang umat muslim merayakan "Valentine`s Day" dengan alasan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Saya yakin hari kasih sayang` itu mengundang kemaksiatan. Dan, itu bukan budaya Islam," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: