Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Royalty Batu Bara, Buat Reswara Minergi Hartama Merugi

Warta Ekonomi -

WE Online - Entitas usaha dari PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Reswara Minergi Hartama pada tahun ini terancam menderita rugi bersih. Pasalnya, pemerintah berencana akan menaikkan royalty batu bara menjadi 13,5% bagi perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP). Atas adanya hal ini,perseroan terancam mengalami rugi bersih senilai US$1,5 untuk setiap tonnya.

 
Presiden Direktur Reswara Minergi Hartama, Harry Asmar mengatakan, ditengah fluktuasi harga batu bara yang terus menurun, adanya rencana kenaikan pajak royalti ini akan menambah berat beban keuangan perseroan.

"Kenaikan ongkos produksi terus merangkak naik sementara harga jual batu bara belum menunjukkan perbaikan. Kita terancam rugi bersih sekitar US$1,5 dollar per ton,” katanya kepada wartawan di Jakarta.
 
Pada tahun ini, perseroan membidik angka produksi batu bara sebesar 8 juta ton, angka ini terbagi atas 5 juta ton dari PT Tunas Inti Abadi, sementara 3 juta ton sisanya dihasilkan dari tambang yang terletak di wilayah Aceh. Dengan target produksi tersebut, maka perseroan berpotensi menderita rugi bersih sebesar US$12 juta.
 
Sebagai catatan, Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk penjualan spot dalam periode 1 Februari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014 berada di angka US$80,44 per ton. Harga tersebut turun dibanding catatan bulan lalu yang ada pada angka US$81,90 per ton. Ditengah tren batu bara yang terus menurun, pemerintah justru menambah berat beban industri yang bergerak di sector batu bara dengan menaikkan royalti sebesar 8%.
 
Sebelumnya, pemerintah menerapkan pajak royalty sebesar 3% untuk industri batu bara berkalori rendah, 5% untuk batu bara berkalori sedang dan 7% untuk batu bara berkalori tinggi. Sementara pemerintah mengusulkan kisaran pajak royalty untuk tahun ini berkisar diangka 10-13,5%. (Ant)

Foto : Ist

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: