Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SWI Biomass Energindo: Karbonisasi Indonesia Menuju Dunia

Warta Ekonomi -

WE Online,Jakarta - Shodensya Co.,Ltd. dan PT World One Indonesia-WOI  (anak usaha World One Co.,Ltd., Jepang) mengumumkan membentuk perusahaan joint vanture  PT SWI Biomass Energindo  (SWI) yang kelak akan memproduksi arang sawit. SWI rencananya akan  membangun pabrik pengolahan arang dari limbah kelapa sawit (Palm Karnel Shell/PKS) di Dumai, Riau sebagai sumber energy terbarukan. Pembangunan pabrik yang diperkirakan menelan investasi antara  Rp 20 miliar – Rp 50 miliar ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2014.

Takashi Nakamura, Presdir Shodensya Co.,Ltd. mengatakan, Indonesia merupakan sumber biomass yang luar biasa, dimana cangkang sawit sangat melimpah dan belum diolah secara maksimal, “kami bisa membuat potensi ini menjadi bernilai dengan membuat arang dari limbah kelapa sawit yang kelak akan di ekspor ke Jepang. Teknologi yang  kami miliki dapat memaksimalkan kualitas dengan mengurangi energy yang hilang, sehingga lebih efisien yang berdampak pada harga yang lebih baik karena arang sawit yang dihasilkan  berkualiatas tinggi sesuai dengan standar Jepang, bahkan kualitas kalorinya setara dengan batu bara, 7000 kalori,” ujar Nakamura yang didampingi antara lain  oleh Naoki Yoshida , Presdir World One Indonesia (WOI), Agus Budiman, Komisaris WOI dan Syahriar Syarif, Praktisi Agri Bisnis.

Lebih lanjut Takashi Nakamura mengatakan, tidak hanya sebatas menghasilkan arang, SWI kelak juga akan memproses arang menjadi karbon aktif dan berbagai produk turunan yang memiliki potensi tak terbatas  dengan nilai tambah lebih baik lagi seperti bahan baku untuk stainless steel yang sangat dibutuhkan pabrik baja. “Namun tentu kami akan bangun pabrik setahap demi setahap,” ujarnya.

Sementara itu Naoki Yoshida , Presdir World One Indonesia (WOI) menguraikan,  pihaknya sengaja membangun pabrik pengolahan arang sawit langsung di Indonesia, guna memberikan nilai tambah bagi Indonesia  “Proses pengolahan merupakan bagian yang terpenting untuk memberikan nilai tambah bagi Indonesia, oleh sebab itu sengaja kami memproduksi bahan baku PKS langsung di Indonsia tidak dengan cara mengekspor bahan bakunya.”

Yoshida  sangat yakin dengan pabrik yang akan mulai dibangun pada kuartal ke dua dan diperkirakan dapat selesai pada akhir tahun ini dapat berproduksi secara berkesinambungan, pasalnya ketersediaan bahan baku biomass yang melimpah dan stabil, bahkan PTPN 1,2, dan 3 yang ada di Sumatera dari Aceh – Sumatera Utara dan Riau telah  berkomitmen memberikan jaminan ketersediaan pasokan bahan baku biomass dengan stabil. “Saat ini kami umumkan proyek karbonisasi di Indonesia menuju dunia dengan kualitas yang stabil,” ucap Yoshida.

Sufri Yuliardi

Foto: SY

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: