Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag-Gapmmi Akan Susun Strategi Ekspor Ke Amerika

Warta Ekonomi -

WE Online - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) akan menyusun strategi bersama untuk meningkatkan ekspor makanan dan minuman, terutama ke pasar Amerika dan Kanada.

"Penetrasi produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar internasional, terutama pasar Amerika dan Kanada, harus dilakukan dengan serius dan sistemik," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi di New York, Senin.

Menurut dia, penetrasi ke pasar internasional tidak bisa hanya dilakukan sekali-dua kali melalui misi dagang, tapi harus kontinyu dan berpola. "Kami akan ajak Gapmmi untuk ikut menyusun strateginya," katanya.

Wamendag Bayu Krinamurthi memimpin misi dagang ke Amerika Utara bersama Gapmmi dan 13 perusahaan produsen makanan dan minuman ke Amerika Utara (Amerika dan Kanada) pada 29 Maret hingga 5 April 2014.

Di Amerika, delegasi melakukan kunjungan ke ritel makanan dan minuman di Amerika mulai dari kelas menengah hingga bawah, misalnya di International Grocery, Kalustyan's dan Asia Market hingga kelas atas seperti Dean & de Luca dan Whole Foods, serta bertemu dengan importir makanan dan minuman Asia Noor's House Asia.

"Bersama Gapmmi, kami akan susun daftar distributor makanan dan minuman di Amerika dan Kanada. Berdasarkan informasi, masuknya produk makanan dan minuman Indonesia lebih banyak via pantai Barat Amerika," kata Bayu didampingi Ketua Gapmmi Adhi Lukman.

Selain itu akan mendata pengusaha dan profesional seperti Liz Lapadula, pemilik resto kopi di kawasan New York University, yang bisa menjadi pintu masuk sekaligus distributor produk makanan dan minuman Indonesia.

Namun sejak awal, Wamendag mengatakan, peran pemerintah akan sangat terbatas. Sehingga peran dari GAPMMI dan produsen Mamin untuk masuk ke pasar Amerika Utara harus lebih besar dan kuat bersinergi dengan sesama produsen. "Peran pemerintah yang besar dalam hal ini adalah pengiriman surat. Ini sangat besar dan kuat pengaruhnya membantu produsen Mamin masuk pasar ekspor," katanya.

Wamendag mengatakan hal itu ketika makan siang di resto Kopi-Kopi, milik Liz Lapadula (WNI) di kawasan universitas New York (NYU), sebuah kawasan yang sangat bergengsi di Manhattan New York.

Ketua GAPMMI Adhi Lukman menanggapi dengan sangat senang ajakan Wamendag untuk menyusun strategi bersama peningkatan ekspor Mamin ke pasar Amerika Utara. "Kami siap," kata Adhi.

Kemendag dan 13 produsen Mamin yang tergabung dalam GAPMMI sedang melakukan misi dagang ke Amerika dan Kanada. Ke tigabelas perusahaan Indonesia yaitu PT TPS Food, Sungai Budi Group, PT Niramas Utama, PT Anggana Catur Prima, PT AIM Food Manufacturing Indonesia, Javaplant, PT Fruit-ING Indonesia, PT Quintinos Djava, PT Aneka Coffee Industry, PT Cocomas Indonesia, PT Aksara Kencana Putra, PT Ragam Jasa Indah, dan satu perusahaan diluar sektor makanan dan minuman sebagai penunjang industri makanan dan minuman dengan memamerkan plastik ramah lingkungan berbasis tapioka, yaitu PT Tirta Marta.

Misi Penjualan ke kawasan Amerika Utara akan dirangkaikan dengan Pameran MAMIN Salon International de L'amentation (SIAL) Canada 2014 yang akan berlangsung tanggal 2-4 April 2014 di Montreal, Kanada.

SlAL Canada merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di kawasan Amerika Utara dengan jumlah pembeli rata-rata 14.000 orang yang berasal dari 61 negara. Tahun lalu pameran tersebut dilaksanakan di Toronto dan diikuti oleh 758 peserta dari 45 negara, diantaranya Indonesia, Malaysia, Aljazair, ltalia, Korea Selatan, Maroko, AS dan Meksiko.

Produk Unggulan Berdasarkan data dari BPS di tahun 2013, Produk makanan dan minuman Indonesia merupakan salah satu produk unggulan yang berkontribusi terhadap ekspor produk nonmigas Indonesia. Pada 2013, nilai ekspor produk ini ke seluruh dunia tercatat sebesar 4,83 miliar dolar AS dengan tren yang positif selama lima tahun terakhir (2009-2013) sebesar 14,93 persen, kata Dirjen AS menempati peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia pada 2013 dengan nilai USD 602 juta. Ekspor Indonesia ke AS antara lain kepiting, kerang-kerangan, tuna, nanas, pasta udang, sirop, dan biskuit. Sementara impor dari AS tercatat sebesar USD 376,98 juta dan menduduki peringkat ke-6 sebagai negara asal impor. Produk makanan dan minuman yang diimpor Indonesia dari AS antara lain suplemen, buah anggur, sirop, tembakau, kentang, dan daging.

Sementara Kanada menempati peringkat 32 dengan nilai USD 22,71 juta. Produk ekspor Indonesia ke Kanada terdiri atas sarang burung walet, kerang-kerangan, kepiting, udang, tuna, teh hitam, kacang mete, pasta udang, dan biskuit. Sedangkan impor dari Kanada tercatat sejumlah USD 17,66 juta dan menduduki peringkat ke-29 sebagai negara asal impor. Produk makanan dan minuman yang diimpor Indonesia dari Kanada antara lain kentang, kacang-kacangan, es krim, ekstrak sayuran, suplemen, agar-agar, dan sayuran.

Sementara pada 2014, produk makanan dan minuman olahan ditargetkan mengalami pertumbuhan 10,5-11,5 persen dengan nilai ekspor sebesar 4,9-5 miliar dolar AS. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: