WE Online, Sydney - Bank sentral Australia atau (Reserve Bank of Australia/RBA) pada Selasa (1/4/2014) tetap mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 2,5 persen untuk pertemuan dewan ke tujuh berturut-turut di tengah tanda-tanda tentatif bahwa ekonomi nonpertambangan mulai membaik. Bank sentral mengindikasikan suatu "periode stabilitas" di tingkat keuangan.
"Dalam penilaian dewan, kebijakan moneter secara tepat dikonfigurasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dalam permintaan dan hasil inflasi yang konsisten dengan yang ditargetkan," tulis bank dalam sebuah pernyataan.
Gubernur RBA Glenn Stevens mengatakan permintaan konsumen telah menguat "sedikit" dengan pertanda ekspansi yang solid dalam pembangunan perumahan. Sementara itu, kondisi bisnis dan kepercayaan bisnis juga sudah membaik dan ekspor meningkat. Akan tetapi, pada saat yang sama pengeluaran investasi sektor sumber daya ditetapkan menurun secara signifikan.
"Pada tahap ini, tanda-tanda perbaikan dalam sektor investasi lainnya hanya tentatif karena perusahaan menunggu lebih banyak bukti dari peningkatan kondisi sebelum melakukan rencana ekspansi," jelasnya.
Belanja publik juga ditetapkan untuk ditekan sementara tingkat pengangguran - saat ini sekitar 6,0% dan merupakan tertinggi dalam satu dekade - diharapkan naik "sedikit lebih jauh dalam waktu dekat".
"Ke depan, kebijakan moneter akomodatif berkelanjutan harus memberikan dukungan kepada permintaan dan membantu untuk memperkuat pertumbuhan dari waktu ke waktu." tambahnya.
Saat ini dolar Australia sedikit melemah ke angka 92,71 sen dolar AS atau turun dari 92,81 sen dolar AS sebelum data dirilis. (Ant)
Foto: theaustralian.com.au
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
