Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hatta: Opsi Pengendalian BBM Jadi Prioritas Utama

Warta Ekonomi -

WE Online - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan opsi pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menjadi solusi pemerintah dalam mengatasi persoalan peningkatan belanja subsidi energi.

"Kita ingin momentum pengendalian dilakukan habis-habisan agar volume tidak melewati 48 juta kiloliter, defisit anggaran tidak membengkak dan fiskal kita juga tetap sehat," katanya di Jakarta, Jumat.

Hatta mengatakan bahwa pengendalian konsumsi itu menjadi penting karena belanja subsidi tahun ini diperkirakan melebihi pagu sehingga berpotensi mengganggu kinerja defisit anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2014 sebesar 1,69 persen terhadap PDB.

"Kalau pengendalian gagal, sementara ada fluktuasi rupiah dan harga ICP minyak meningkat, subsidi membengkak. Itu bisa memengaruhi defisit anggaran dan membuat ruang fiskal kita sempit," ujarnya.

Hatta memastikan ruang fiskal yang sempit tersebut, membuat Pemerintah tidak memiliki dana yang memadai untuk belanja infrastruktur, dan ini akan menyulitkan pemerintahan baru dalam menjalankan program pembangunan.

"Ini akan memberikan sinyal yang tidak baik. Untuk itu, penting mempersiapkan RAPBN 2015 dengan fiskal yang cukup dan defisit anggaran rendah agar pemerintahan baru memiliki manuver untuk belanja," ujarnya.

Hatta mengatakan bahwa opsi kenaikan harga BBM belum menjadi pilihan utama saat ini. Namun, Pemerintah siap melakukan berbagai upaya agar defisit anggaran tidak melebihi 3 persen terhadap PDB sesuai ketentuan perundang-undangan.

"Kalau subsidi meningkat, defisit anggaran membengkak, saya ingin memastikan ini tidak melampaui 3 persen. Intinya, kita tetap menjaga defisit dibawah 3 persen, kalau lebih 'something need to be done'," katanya. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: