Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street 'Bimbang' di Tengah Data dan Laba Bervariasi

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB, 16/4/2014)), setelah bergerak keluar-masuk wilayah negatif karena laporan laba dan data ekonomi bervariasi memberikan arah tidak jelas bagi pasar.

Indeks saham unggulan Dow Jones Industrial Average naik 89,32 poin atau 0,55 persen menjadi 16.262,56. Indeks S&P 500 bertambah 12,37 poin atau 0,68 persen menjadi 1.842,98 dan indeka komposit Nasdaq menguat 11,47 poin atau 0,29 persen menjadi 4.034,16.

Pasar memperlihatkan sesi perdagangan maju-mundur karena investor berusaha untuk mencari arah di tengah sinyal bervariasi dari laporan-laporan laba, data ekonomi dan ketidakpastian geopolitik di Ukraina.

Indeks saham utama awalnya bergerak lebih tinggi didorong oleh hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dari dua komponen Dow.

Coca-Cola mengatakan pendapatan operasional bersihnya untuk kuartal pertama turun empat persen menjadi 10,58 miliar dolar AS, sedikit di atas ekspektasi para analis. Saham produsen minuman itu menguat 3,74 persen menjadi 40,18 dolar AS.

Johnson & Johnson mengatakan laba bersihnya untuk kuartal pertama melonjak 35 persen tahun-ke-tahun menjadi 4,7 miliar dolar AS, atau 1,64 dolar per saham dilusian karena penjualan kuartalannya naik 3,5 persen menjadi 18,1 miliar dolar AS mengalahkan perkiraan analis. Saham penyedia produk kesehatan itu bertambah 2,12 persen menjadi 99,20 dolar AS.

Raksasa teknologi Intel dan Yahoo melaporkan laba setelah bel penutupan. Saham Yahoo melonjak dalam perdagangan "after-hour" karena hasil kuartal pertama perusahaan melampaui perkiraan Wall Street. Saham Intel juga naik pada sesi perdagangan diperpanjang setelah pembuat chip itu membukukan laba kuartalan lebih rendah tetapi prospeknya untuk kuartal saat ini melampaui perkiraan pasar.

Namun, pasar segera mengupas semua keuntungan awal sekitar tengah hari sebelum balik kembali ke wilayah positif menjelang penutupan, karena sekelompok data ekonomi yang keluar bergairah.

Kepercayaan pengembang AS di pasar untuk bangunan baru rumah keluarga tunggal naik tipis satu poin menjadi 47 pada April dari revisi turun 46 pada Maret, menurut Indeks Pasar Perumahan terbaru oleh National Association of Home Builders/Wells Fargo.

Selain itu, aktivitas manufaktur di wilayah New York datar pada April, dengan indeks kondisi bisnis secara umum secara tak terduga merosot empat poin menjadi 1,3, menurut sebuah survei yang dirilis oleh Federal Reserve Bank of New York pada Selasa.

Selain itu, Indeks Harga Konsumen AS untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada Maret disesuaikan secara musiman, kata Departemen Tenaga Kerja.

Meningkatnya ketegangan di Ukraina juga mengkhawatirkan para investor, sehingga memperkuat volatilitas pasar.

Pada hari perdagangan sebelumnya, saham AS berbalik naik (rebound) dari aksi jual pekan lalu, karena laba Citigroup dan penjualan ritel yang kuat mendorong sentimen pasar.

Di pasar lain, dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa karena data menunjukkan tingkat inflasi AS meningkat pada Maret.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3809 dolar dari 1,3821 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 101,83 yen Jepang lebih tinggi dari 101,72 yen pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mundur karena perkiraan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat pada pekan lalu.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei turun 30 sen menjadi menetap di 103,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun lebih dari dua persen, memberikan kembali keuntungan hari-hari sebelumnya karena aksi ambil untung.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 27,2 dolar AS atau 2,05 persen menjadi menetap di 1.300,3 dolar AS per ounce. (Ant)

Foto: Ist.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: