Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Belum Pastikan Layani Batam-Natuna

Warta Ekonomi -

WE Online - Rencana Garuda Indonesia membuka penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam menuju Ranai, Natuna yang sedianya dimulai 10 April 2014, hingga kini belum terealisasi.

"Garuda belum terbang ke Natuna. Kami masih menunggu kepastian dari manajemen untuk pembukaan rute tersebut," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan bandara yang dikelola langsung oleh BP Batam bersama Kementerian Perhubungan, bukan dikelola oleh PT Angkasa Pura layaknya bandara lain.

Selain akan dilayani oleh Garuda Indonesia dengan pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen berkapasitas 96 penumpang, rute tersebut saat ini telah dilayani Wing Air dengan pesawat ATR 72-500 satu kali sehari, serta Sriwijaya Air tiga kali sepekan dengan Boeing 737 klasik.

Sky Aviation sebelum menutup seluruh penerbangannya di Indonesia pada pertengahan Maret 2014 juga melayani rute tersebut menggunakan pesawat Sukhoi Superjet-100.

"Kalau Bandara Hang Nadim sudah siap jika ada penambahan penerbangan. Slotnya masih tersedia, tinggal menunggu kesiapan maskapainya saja," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani menawarkan insentif bagi maskapai penerbangan yang bersedia melayani penerbangan ke Ranai, Natuna meski saat ini sudah ada maskapai yang rutin terbang dari Kota Batam.

"Kami sudah menawarkannya ke Garuda Indonesia untuk terbang ke Natuna. Kami juga akan menawarkan insentif yang sama pada maskapai lain yang bersedia terbang ke Natuna. Siapa duluan akan kami berikan insentif," kata Sani di Batam, Selasa.

Menurutnya, semakin banyak penerbangan ke Natuna yang memiliki potensi minyak dan gas terbesar di Indonesia itu maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Bandara Ranai di Natuna memiliki landasan cukup untuk pesawat jenis Boeing 737. Kami juga tengah membangun ruang tunggu yang lebih besar," ujar Sani.

Bandara yang memiliki panjang 2.500 meter dengan permukaan aspal tersebut selama ini digunakan untuk kepentingan TNI Angkatan Udara.

Meski demikian Sani tidak merinci lebih lanjut insentif yang akan diberikan kepada maskapai yang menerbangi wilayah Natuna tersebut. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: