WE Online, Jakarta - Analisis Ekuiti Trimegah Robih Hafil berpendapat rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dinilai sangat bagus untuk kemajuan industri perbankan nasional ke depannya. Hal tersebut karena kedua bank ini dinilai dapat bersinergi dengan cukup baik.
"Peluang akuisisi cukup besar. Jika dilihat dari dana yang dimiliki Bank Mandiri dan kecukupan modalnya sekitar Rp 10-12 triliun untuk akuisisi," kata Robih di Jakarta, Kamis (17/4/2014).
BTN, lanjutnya, kuat dalam sektor kredit pemilikan rumah (KPR), sedangkan Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan permodalan kuat.
"Dampaknya akan menimbulkan sebuah sinergi satu sama lain di mana BTN itu dengan kekuatan di KPR, sementara Bank Mandiri itu bank yang sedang ingin memperbesar ritel segmennya di mana KPR termasuk ritel segmennya," tambahnya.
Dampak positif lain dari akuisisi kedua bank ini adalah persiapan perbankan nasional menghadapi serangan bank-bank Asia yang akan masuk ke Indonesia pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang.
"Kita masih butuh konsolidasi dan kita masih membutuhkan bank yang kuat setidaknya untuk menghadapi bank-bank luar yang masuk ke Indonesia seperti di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 nanti," jelasnya.
Robih memprediksi isu akuisisi ini akan menimbulkan sentimen, namun bersifat sementara hingga pada akhirnya harga akan stagnan.
"Kalau isu akuisisi di harga berapa bisa 1,2-1,5 kali price to book value (PBV) bisa harganya 1500-1800 rupiah," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini komposisi pemegang saham Bank BTN terdiri dari Pemerintah Indonesia sebesar 60,14%, badan usaha asing 25,45%, dan sisanya terdiri dari perseorangan, karyawan, dan lainnya.
(Boyke P Siregar)
Foto: Sufri Yuliardi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
