Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saving Bond Ritel Diperkenalkan Di Makassar

Warta Ekonomi -

WE Online - Direktorat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan memperkenalkan instrumen investasi Saving Bond Ritel (SBR) Seri SBR001 tahun 2014 kepada masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan.

Sosialisasi pre-marketing SBR tahun 2014 di Makassar, Jumat, dengan menghadirkan Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto dan Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor Direktorat Utang Negara Kementerian Keuangan, Anton Fairdian.

Anton mengatakan SBR merupakan obligasi negara untuk investor ritel dengan karakteristik tidak dapat diperdagangkan, kupon mengambang, minimum pembelian Rp5 juta maksimal Rp5 miliar dan tidak ada potensi capital gain.

"SBR 2014 akan diterbitkan Mei 2014 dengan masa penawaran 2 Mei hingga 22 Mei. SBR bisa dibeli 21 agen perbankan dan sekuritas. Sejumlah agen diantaranya BCA, Citybank, BNI, ANZ, Bank Danamon, Standart Chartered Bank, BII, Bank Panin dan lainnya," katanya.

Anton mengatakan keuntungan dari SBR yakni kupon dan pokok dijamin undang-undang, kupon mengikuti perkembangan suku bunga di pasar, kupon lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan LPS dan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN, jaminan kupon minimal (fluor rate) sampai dengan jatuh tempo dan tidak ada batasan kupon maksimal.

"Pada umumnya resiko umum pada instrumen investasi adalah resiko gagal bayar, sedangkan SBR bebas resiko gagal bayar, pokok tidak terpengaruh resiko pasar namun tingkat kupon mengikuti tingkat bunga pasar. SBR tidak likuid karena tidak diperdagangkan," katanya.

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto mengatakan SBR sebenarnya seperti tabungan namun return-nya lebih besar.

"SBR menawarkan kupon yang kompetitif dibandingkan dengan produk tabungan. Keamanan SBR sama dengan ORI atau SR, SBR dijamin pemerintah. Resiko default sama dengan nol. Nilai pokok investasinya tidak pernah berkurang," katanya.

Sedangkan tax benefit, ujar Handy, sama dengan ORI, pajak bunga SBR hanya 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan deposito, sedangkan satu-satunya resiko investor harus menunggu hingga jatuh tempo untuk mendapatkan dananya. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: