Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pembangunan 'Smelter' Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Warta Ekonomi -

WE Online, Bengkulu - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Piter Abdullah menyatakan pembangunan smelter (pemurnian) untuk pengolahan atau pemurnian mineral dan batu bara akan mampu percepat pertumbuhan ekonomi daerah ini.

"Batu bara merupakan salah satu hasil pertambangan utama Provinsi Bengkulu sehingga dengan dibangun smelter oleh perusahaan tambang akan menyerap banyak tenaga kerja dan Bengkulu bisa menjadi daerah industri," kata Piter di Bengkulu, Jumat (18/4/2014).

Piter mengatakan pembangunan smelter akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi di Bengkulu akan lebih baik.

"Banyak tenaga kerja yang akan diserap sehingga menghidupkan industri rumah tangga masyarakat sehingga juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur agar distribusi ekspor dan impor tidak lagi terkendala oleh kondisi infrastruktur yang buruk. Harga distribusi pun bisa ditekan," tambahnya.

Piter optimis dalam satu dekade Provinsi Bengkulu mampu menjadi salah satu daerah industri yang berkembang khususnya dari tambang batu bara.

"Kita berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong pengusaha tambang untuk menaati Undang-Undang tentang Mineral dan Batu Bara dengan membangun smelter," harapnya.

Pemprov Bengkulu melalui Asisten II Bidang Perekonomian Edy Waluyo telah meminta para pengusaha batu bara di daerah itu membangun smelter untuk pengolahan atau pemurnian batu bara sebelum diekspor.

"Perusahaan agar membangun smelter atau fasilitas pemurnian batu bara sebelum diekspor sesuai Undang-Undang Minerba itu," tuturnya.

Edy mengatakan batu bara adalah salah satu komoditas pertambangan utama Provinsi Bengkulu. Hingga saat ini produk tambang tersebut masih diekspor mentah dari Bengkulu. Ia mengatakan terdapat enam mineral yang diperbolehkan ekspor dalam bentuk olahan (konsentrat), yakni tembaga, pasir besi, bijih besi, seng (Zn), timbal (timah hitam), dan mangan.

Enam jenis mineral lain, yakni emas, perak, bauksit, nikel, dan kromium harus dimurnikan terlebih dulu sebelum dapat diekspor.

(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: