Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Akuisisi Buat Saham BBTN dan BMRI ditutup Menurun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- isu Akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) oleh PT Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membuat saham kedua perusahaan turun drastis pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Bahkan sepanjang perdagangan di hari Kamis terakhir pekan ini kedua saham plat merah tersebut terus turun sejak pembukaan, meski pada hari sebelumnya naik.

Head of Research Trust Securities, Reza Priyambada menilai, kenaikan kedua saham bank plat merah tersebut karena terimbas isu akuisisi. Tapi diakhir perdagangan justru anjlok, dan faktor profit taking disebut-sebut menjadi salah satu alasan kedua saham tersebut turun.

"Melemahnya harga saham BBTN dan BMRI lebih karena profit taking, setelah sepekan kemarin merangkak naik cukup signifikan," kata Reza, saat dihubungi wartawan, Jumat (19/4/2014).

Tercatat, saham BMRI pada pembukaan perdagangan Kamis (17/4/2014) berada pada posisi 10,100. Namun, saham BMRI ditutup melemah hingga ke level 9,775 sebelum akhirnya ditutup di zona merah pada level 9,850.

Begitupun dengan saham BBTN, pada tanggal 10 sampai 15 April 2014 harga saham BBTN berada dikisaran 1250 per saham. Saham BBTN terus merangkak naik sampai menyentuh level tertinggi pada perdagangan sesi pertama tanggal 16 April 2014 di kisaran 1420. Bernasib sama seperti BMRI, BBTN sepanjang perdagangan terus melaju di zona merah bahkan sempat menyentuh level terendah 1345 sebelum akhirnya ditutup pada level 1365 (data yahoofinance).

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, ketidak jelasan akan arah isu akuisisi tersebut disebut-sebut menjadi sentimen negatif ke pasar. "Turun karena gak ada kejelasan soal mekanisme akuisisinya seperti apa? Pertimbangannya pun belum dipaparkan," terangnya.

Tak ingin harga saham BBTN dan BMRI senasib dengan harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), William pun menyebutkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan harus memberikan kejelasan yang pasti terkait isu tersebut. "Pak Dahlan harus kasih kejelasan secara gamblang. Jangan hanya ternyata baru wacana terus sudah dilemparkan. Kan efeknya gak bangus untuk investor, kalau dianggapnya ini hanya rumor," imbuhnya.

Kejelasan dari mantan Dirut PLN itu pun disinyalir dapat mengembalikan kepercayaan pasar terhadap prospek harga saham dua bank plat merah tersebut agar kembali berada di zona hijau.

"Jadi harus dijelaskan, ini benar atau tidak? Prosesnya sudah sampai mana? Apakah sudah ada surat resmi atau enggak? Jangan sampai ujung-ujungnya kaya Pertamina dan PGAS yang gak ada kejelasan seperti apa keputusannya, kan malah jadi rumor saja," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: