Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Mandiri Lebih Tepat Akuisisi BNI

Warta Ekonomi -

WE Online - Pengamat perbankan Deni Daruri menilai rencana pengalihan saham PT Bank Tabungan Negara (BTN) kepada PT Bank Mandiri tidak akan membuahkan hasil maksimal bagi BTN karena tidak memiliki bisnis inti yang sama sehingga jika dipaksakan akan beresiko tinggi.

"Yang tepat itu merger atau akuisisi Bank BUMN lebih cocok dilakukan antara Mandiri dan BNI, sedangkan BTN cocok diambilalih BRI," kata Deni, pada sebuah diskusi bertema "BTN Bank Sehat, Kenapa Harus Diakuisisi", di Jakarta, Senin.

Menurut Deni yang juga President Director for Banking Crisis ini menambahkan dalam hal merger atau akuisisi harus didasarkan pada persamaan sifat dan perilaku usaha masing-masing.

"Ibarat donor darah pada manusia jika jenisnya tidak sama, maka akan "merusak" pasien itu sendiri," tegasnya.

Ia menyayangkan pernyataan Menteri BUMN Dahkan Iskan yang menyebutkan alasan penggabungan BTN ke Mandiri agar Mandiri mampu bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

"Seharusnya kalau mau besar, Mandiri mengakuisisi BNI atau sebaliknya, sehingga Indonesia memiliki sebuah "anchor bank" yang kuat. Kalau hanya mengakuisisi BTN tidak terlalu pengaruh, yang ada pelayanan perumahan rakyat akan terganggu," ujarnya.

Deni pun berpendapat, bahwa pengalihan saham BTN kepada Mandiri merupakan wacana yang dipaksakan dan sarat dengan agenda tersembunyi.

"Proses akuisisi memang kebijakan pemerintah, namun dalam kebijakan tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan keputusan sebelah pihak atau hanya dari Kementerian BUMN. Sebab, banyak proses yang harus dilalui akuisisi perbankan BUMN ini," tegasnya.

Berdasarkan analisisnya, setidaknya enam variabel dalam mengelompokkan bank yaitu kategori "necessary condition variables" meliputi total produktivitas, efisiensi teknis, dan skala ekonomi.

Selanjutnya kategori "sufficient condition variabels" seperti Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), average cost, marginal costs dan Net Interest Margin (NIM).

Dengan begitu tambahnya, jika BTN tetap dipaksakan diakuisisi oleh Mandiri maka tingkat probabilitas survival rate (tingkat ketahanan hidup) BTN akan turun menjadi 35 persen. Berbeda dengan jika diambilalih oleh BRI mencapai 36 persen.

"Sedangkan jika BTN tersebut tetap berdiri sendiri, maka tingkat survival ratenya bisa tinggi pada level 78 persen," ujarnya. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: