Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub: Transportasi Di Indonesia Alami Kesenjangan Besar

Warta Ekonomi -

WE Online - Kementerian Perhubungan menyatakan sektor transportasi di Indonesia saat ini sedang mengalami defisit dan kesenjangan yang besar karena kapasitas saat ini sudah jauh dilampaui permintaan pergerakan penumpang dan barang di Tanah Air.

Siaran pers Kemenhub terkait Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan 2015-2019 di Jakarta, Selasa, defisit antara pergerakan penumpang dan barang bila dibandingkan dengan kapasitas transportasi adalah karena semakin meningkatnya kemajuan perekonomian dan tumbuhnya daya beli masyarakat.

Selain itu, beberapa isu strategis lainnya yang dinilai menjadi tantangan untuk pembangunan sektor perhubungan mencakup antara lain kependudukan, urbanisasi, kesenjangan wilayah, serta konsumsi energi dalam transportasi.

Kemenhub juga menyorot paradoks Pulau Jawa di mana Jawa dengan hanya kurang dari tujuh persen luas daratan nasional, tetapi memiliki konsentrasi sebesar 55 persen dari total penduduk.

Hal itu dinilai bakal menciptakan kompleksitas interaksi penduduk dan transportasi di satu sisi tapi juga membuka peluang investasi di sisi lain sehingga transportasi di pulau Jawa harus dibangun secara terintegrasi dengan perekonomian dan banyak pelayanan yang bersifat komersial dapat dibangun oleh investasi swasta.

Kemenhub juga sedang menyusun Renstra sektor perhubungan 2015-2019 yang akan menjadi acuan perencanaan pembangunan nasional sektor perhubungan bagi pemerintahan baru mendatang.

Renstra 2015-2019 akan berisi empat kebijakan yaitu membangun konektivitas nasional, mendorong industri transportasi nasional, melakukan internalisasi dan integrasi isu-isu strategis lintas sektoral, serta revitalisasi transportasi perkotaan.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengingatkan perusahaan pelayanan transportasi mesti peka terhadap kritik guna meningkatkan kepuasan dari para pengguna jasa transportasi.

"Karakteristik pelayanan jasa transportasi yang begitu peka terhadap kritik masyarakat menuntut setiap pejabat untuk lebih peka dan membuka diri dan pada saat yang sama siap menerima kritikan, saran dan masukan dari masyarakat," kata Mangindaan dalam acara pelantikan Kepala Badan SAR Nasional dan Pejabat Eselon II di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (14/4).

Menurut Menhub, pembangunan sektor transportasi kian hari bertambah kompleks antara lain karena tuntutan masyarakat yang terus meningkat.

Untuk itu, ujar dia, berbagai kebijakan yang akan ditempuh harus mampu menampilkan sosok transportasi yang andal, bersih dan bebas dari inefisiensi serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Haruslah menjadi perhatian kita mengenai pentingnya penanganan keselamatan, baik dari unsur sarana dan prasarana maupun dari unsur manusia dan sistem operasional serta pengaturannya," katanya.

Sementara itu, Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan Kementerian Perhubungan Djoko Saksono mengatakan komitmen pemerintah daerah untuk sektor transportasi perlu ditingkatkan karena masih belum memadainya sistem transportasi.

"Kurangnya komitmen sejumlah pemda antara lain disebabkan kurangnya kesadaran dari jajaran pemerintahan setempat terhadap kondisi sistem transportasi di kota masing-masing," kata Djoko Saksono. (Ant)

Foto : SY

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: