WE Online, Manado - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan perkiraan inflasi di Manado pada triwulan II tahun 2014 sekitar 5,3 persen atau mengalami penurunan dibandingkan triwulan I sebesar 5,67 persen.
"Perkiraan inflasi itu sejalan dengan tingkat ekspektasi masyarakat terhadap harga juga menurun," kata Luctor di Manado, Jumat (25/4/2014).
Luctor menjelaskan laju inflasi di kota Manado pada triwulan I lebih tinggi ketimbang Triwulan II diakibatkan bencana banjir dan tanah longsor pada Januari 2014.
"Selain kejadian bencana banjir, inflasi (di) kota Manado juga dipicu oleh bahan pangan yang harganya bergejolak," jelasnya.
Cabai rawit masih menjadi salah satu komoditas penyumbang utama inflasi maupun deflasi selain bawang merah dan tomat sayur karena gejolak harganya tinggi dengan bobot yang cukup besar. Di sisi lain inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan upah minimun provinsi (UMP) 2014 serta meningkatnya permintaan tukang pascabencana.
"Selain itu, depresiasi rupiah pada tahun 2013 juga berdampak pada penyesuaian harga barang yang mengandung komponen impor, seperti bahan bangunan, mobil, dan susu," paparnya. (Ant)
Foto: Sufri Yuliardi
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement