WE Online, Jakarta - Perkembangan pasar otomotif Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan pascatahun 2010. Hal ini didorong oleh peningkatan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang sudah mencapai US$ 3.000.
"Kalau dikaitkan perkembangan PDB ini dengan kebutuhan kendaraan per 1.000 orang memperlihatkan saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara ASEAN lainnya," kata Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Rahmat Samulo dalam seminar bertajuk Prospek Industri Otomotif Nasional Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015: Strategi Memacu Kemandirian, Daya Saing, dan Menjadi Pemenang Pasar di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Namun, dengan perkembangan PDB ke depan sampai tahun 2025 yang diprediksi akan mencapai US$ 4,6 triliun akan terjadi peningkatan kebutuhan kendaraan. Kebutuhan kendaraan yang awalnya hanya 80/1.000 penduduk akan berkembang menjadi 90 kendaraan per 1.000 penduduk pada tahun 2015 kemudian berkembang menjadi 180 kendaraan per 1.000 penduduk di tahun 2020. Sedangkan, di tahun 2025 akan mencapai 300 kendaraan per 1.000 penduduk.
"Dari sini kita bisa bayangkan industri otomotif Indonesia akan sangat berkembang dengan pesat," tambahnya.
Selain faktor PDB, penunjang perkembangan industri otomotif Indonesia di antaranya bertambahnya jumlah kelas menengah dan jumlah orang kaya.
"Orang yang penghasilan di atas 2 juta/bulan akan meningkat jumlah penduduknya pada tahun 2020 dan jika dibandingkan kelas menengah yang saat ini 74 juta maka pada tahun 2020 akan menjadi 141 juta," ujarnya.
Sementara itu, untuk tantangan industri otomotif ke depan di antaranya situasi ekonomi saat ini di mana neraca perdagangan Indonesia telah negatif sejak 2012 pada sektor minyak dan gas.
"Ini adalah situasi dan tantangan yang harus kita hadapi," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
