Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Incar Posisi Tujuh Bank Terbesar Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk mengincar posisi sebagai bank nomor tujuh terbesar di Indonesia lima tahun ke depan dengan asumsi pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga sesuai penetapan perseroan.

"Dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25 persen-30 persen, BTN diyakini mampu masuk dalam posisi ke-7 bank nasional," kata Direktur BTN Maryono di sela "Sosialisasi Pencegahan Praktik Gratifikasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi" di Menara BTN, Jakarta, Rabu.

Menurut Maryono, target masuk dalam jajaran bank terrier di Tanah Air merupakan tujuan dari perjalanan transformasi yang sedang dijalankan BTN.

Ia melanjutnya, beberapa langkah strategis yang dijalankan perseroan yaitu fokus pada pembiayaan perumahan dengan memperkuat posisi sebagai "market leader" Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Pengembangan kredit non perumahan bermargin tinggi secara efektif, tetap mlakukan perbaikan kualitas kredit dengan membentuk unit Consumer Collection & Remedial dan Asset Management Division yang bertugas menangani perbaikan kredit perseroan.

Selanjutnya, berupaya menciptakan sumber pertumbuhan baru seperti pengembangan bisnis "welath management, treasury trading, trade finance, remitansi, dan card business demi mendorong "fe based income".

"Bank BTN tetap berencana membentuk anak usaha bidang asuransi atau multifinance yang berkaitan dengan bisnis inti perusahaan," ujarnya.

Dalam rencana bisnis BTN, pada tahun 2014 perseroan mengincar pertumbuhan kredit antara 15 persen-17 persen. Potensi kredit dinilai masih terbuka cukup lebar, sehingga berpotensi tetap menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan dengan porsi 24 persen.

Pada saat yang bersamaan, BTN memproyeksikan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19 persen-21 persen. Sementara aset diperkirakan tumbuh 16 persen-18 persen, sedangkan rasio kecukupan modal (CAT), ratio kredit bermasalah (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tumbuh masing masing 16 persen, 3 persen dan 80 persen.

"Kami tetap menjaga likuiditas dalam kondisi sangat aman, target laba dan pendapatan bunga bersih (NIM) masing-masing tumbuh 20 persen, 25 persen, dan 5,5 persen," ujar Maryono. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: