Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Warga Nahdiyin Gelar Istighosah Dukung Prabowo

Warta Ekonomi -

WE Online, Trenggalek - Ribuan warga Nahdiyin dari berbagai penjuru daerah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (28/6/2013), menggelar istighosah bersama barisan pendukung Prabowo-Hatta dan mendoakan kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut satu (1) tersebut.

Kegiatan yang dikemas dalam acara "Istighosah Akbar Menyambut Ramadhan dan Deklarasi Trenggalek untuk Indonesia Satu" itu rupanya menjadi ajang klarifikasi atas isu penghapusan tradisi serta nilai-nilai NU apabila Prabowo-Hatta terpilih sebagai pemimpin Indonesia periode 2014-2019.

Bertempat di Lapangan Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, kampanye yang diikuti lebih dari lima ribu warga Nahdiyin itu sempat dihadiri oleh mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfudz MD.

Kendati sebentar, guru besar hukum pidana yang sempat digadang-gadang sebagai calon pemimpin bangsa dari kalangan Nahdiyin itu sempat berorasi menyampaikan sejumlah bantahan atas berbagai isu miring yang menyudutkan Capres Prabowo.

"Tidak benar jika Pak Prabowo nanti terpilih sebagai presiden, kemudian tradisi-tradisi NU seperti tahlil, solawat Nabi SAW dan istighosah dihapus. Pak Prabowo justru akan menguatkan nilai-nilai budaya tersebut," tegas Mahfudz MD.

Orasi yang menggebu disampaikan Mahfudz MD tak pelak disambut histeris ribuan warga nahdiyin maupun barisan pendukung Prabowo-Hatta yang datang dari berbagai pelosok daerah di Kabupaten Trenggalek.

Massa bahkan kompak melantunkan bacaan solawat nabi saat tokoh intelektual NU itu mengajak mereka mendoakan kemenangan pasangan capres/cawapres Prabowo-Hatta.

"Begini kok dibilang tradisi tahlil dan solawat yang menjadi ciri khas warga NU mau dihilangkan," cetusnya disambut sorak-sorai warga yang memadati lapangan Kecamatan Karangan.

Mahfudz yang didapuk sebagai juru kampanye utama dalam kegiatan penggalangan massa tersebut tidak bisa berlama-lama di Trenggalek.

Kepada ribuan warga nahdiyin dan simpatisan pendukung Prabowo-Hatta, Mahfudz yang datang menggunakan helikopter sejak pukul 09.00 WIB kemudian berpamitan untuk terbang menuju Sampang, Madura.

"Mohon maaf hanya sebentar. Saya sudah ditunggu warga nahdiyin lain di Madura untuk menggelar kampanye akbar pemenangan Pak Prabowo di sana," ucap Mahfudz mengakhiri orasinya.

Tak berapa lama setelah melepas kepergian Mahfudz MD dan rombongan, sejumlah kyai NU dari berbagai daerah di Trenggalek kemudian memimpin kegiatan istighosah akbar menyambut Ramadhan sekaligus membacakan Deklarasi Trenggalek untuk Indonesia satu.

Beberapa jam sebelumnya, Capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) juga sempat singgah di Trenggalek, setelah melakukan rangkaian kunjungan mulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, dan Tulungagung.

Di Trenggalek, Jokowi yang tiba pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB sempat singgah di pusat jajanan keripik tempe di Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan.

Tidak hanya membeli sejumlah jajanan khas Trenggalek, capres yang diusung PDIP dan sejumlah partai koalisi tersebut juga sempat berorasi di hadapan ratusan pendukung dan simpatisannya yang rela menungguinya meski hingga larut malam/dini hari.

Trenggalek menjadi salah satu daerah perebutan suara di antara kubu pasangan capres/cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres 9 Juli.

Hal ini ditandai dengan terbelahnya suara nahdiyin di daerah yang dikenal memiliki seribu pondok pesantren di berbagai pelosok daerah tersebut. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: