Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Perbaikan Sistem Anggaran Optimalisasi Belanja Kementerian-Lembaga

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan RI Chatib Basri mengatakan pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategis untuk optimalisasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L), terutama belanja modal, dengan, salah satu upayanya yakni perbaikan sistem penganggaran.

"Penyerapan belanja kementerian dan lembaga, terutama belanja modal untuk memberikan stimulus pertumbuhan," kata Menkeu Chatib menanggapi pandangan sejumlah Fraksi di DPR RI mengenai RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2013 di Gedung Parlemen di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Menkeu memberikan tanggapan itu untuk menjawab pandangan dari Fraksi Partai Golkar, Fraksi PKS dan Partai Gerindra, tentang pengelolaan belanja pemerintah untuk mampu menjadi stimulus pertumbuhan dan prioritas belanja modal.

Ia menjelaskan perbaikan sistem anggaran itu dilakukan agar pengalokasikan anggaran sesuai kebutuhan sehingga pencapaian target dengan implementasi penganggaran berbasis kinerja dapat dilaksanakan secara konsisten untuk meminimalisir revisi anggaran.

Dengan begitu, kata Chatib, pola penyerapan anggaran dapat diperbaiki dan lebih cepat teralisasi.

Selain perbaikan sistem penganggaran, dia mengatakan, beberapa upaya untuk optimalisasi belanja K/L antara lain, dengan kebijakan yang menyentuh reformasi birokrasi seperi penyederhanaan mekanisme untuk mempercepat prosedur pengadaan barang dan jasa.

"Kemudian menyederhanakan prosedur mekanisme revisi anggaran dan pencairan anggaran," ujarnya.

Ia melanjutkan, pada upaya lainnya pemerintah akan mengupayakan peningkatan fleksibilitas K/L dalam pelaksanaan anggaran dan mendisplinkan pelaksanaan anggaran dengan penerapan penghargaan dan hukuman secara konsisten dna objektif.

Di bagian lain, Chatib mengatakan, pemerintah juga akan mengupayakan program kebijakan percepatan tumbuhnya sektor-sektor yang kegiatan ekonominya berorientasi pada pasar luar negeri (tradeable), seperti sektor pertanian, pertambangan dan industri pengolahan.

Sektor "tradeable" menjadi kontributor terbesar bagi penerimaan pajak pada 2013.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, kontribusi sektor "tradeable" mencapai sekitar 2,3 persen.

Berdasarkan data per 30 Desember 2013 lalu, Kemenkeu mencatat sebanyak 44 Kementerian atau Lembaga (K/L) atau 51,2 persen dari keseluruhan Kementerian Lembaga, yang telah melakukan penyerapan belanja pada 2013 di atas 90 persen.

Kementerian atau Lembaga yang memiliki daya serap anggaran di atas rata-rata antara lain Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Polri dan Kementerian Perdagangan.

Kemenkeu juga mencatat ada 28 Kementerian Lembaga atau 32,6 persen, yang memiliki daya serap sedang antara 80 persen hingga 90 persen, dan 14 Kementerian Lembaga atau 16,3 persen, dengan daya serap di bawah 80 persen.

Kementerian Lembaga yang masih memiliki daya serap anggaran di bawah 80 persen, antara lain Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian ESDM, Kementerian PAN dan RB, KPU dan KPK. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: