Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Diminta Jangan Terprovokasi Saling Klaim Kemenangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan saling klaim kemenangan yang dilakukan kedua kandidat dalam Pemilu Presiden 2014 yang hanya berdasarkan hasil hitung cepat.

"Masyarakat jangan terprovokasi, apalagi bila di kemudian hari sampai bertindak anarkistis. Saling klaim yang dilakukan kedua belah pihak adalah tindakan kekanakan," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Firman menyayangkan saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hitung cepat. Pasalnya di dalam tim pendukung masing-masing kandidat terdapat figur-figur intelektual.

"Mereka seharusnya memahami bahwa hitung cepat bukanlah hasil akhir. Hitung cepat hanya sementara. Perolehan suara yang riil adalah yang ditetapkan KPU, bukan hitung cepat," katanya.

Menurut Firman, daripada saling mengklaim kemenangan akan lebih menyejukkan bagi masyarakat bila kedua belah pihak saling memuji satu sama lain.

"Mungkin mereka bisa saling memuji bahwa lawan mereka sangat 'qualified', lawan yang tangguh. Jangan saling menonjolkan diri yang bisa 'mengompor-ngompori' masyarakat," tuturnya.

Hasil hitung cepat sementara Pemilu Presiden 2014 sudah dirilis sejumlah lembaga. Hasilnya berbeda-beda. Ada yang menyatakan kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ada yang menyatakan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hasil hitung cepat kerja sama Perum LKBN Antara dan LPP RRI hingga pukul 16.20 WIB menyatakan kemenangan sementara Jokowi-JK. Dari 89,15 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 47,45 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 52,55 persen.

Sementara itu, hitung cepat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan kemenangan sementara untuk pasangan Prabowo-Hatta. Dari 93,41 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 52,05 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 47,95 persen.

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga, kedua belah pihak sudah mengklaim kemenangan masing-masing.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang mengusung pasangan Jokowi-JK mengatakan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dapat dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 versi hitung cepat.

Sedangkan calon presiden Prabowo Subianto menegaskan, dari semua data yang masuk menunjukkan bahwa mereka mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: