Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antam Optimis Mampu Perbaiki Kinerja Perseroan pada Triwulan II-2014

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk optimis mampu memperbaiki kinerjanya pada triwulan II/2014 setelah mencatat kerugian Rp 272 miliar pada triwulan I/2014 sebagai dampak larangan ekspor mineral mentah serta penurunan harga komoditas nikel dan emas pada awal tahun ini.

"Namun mulai triwulan kedua harga nikel dan emas sudah membaik. Sejalan dengan penurunan stok di Tiongkok diharapkan harga terus naik sehingga kinerja perseroan bisa pulih kembali," kata Direktur Utama Antam Tato Miraza saat acara buka bersama di Jakarta, Kamis (10/7/2014) malam.

Tato Miraza menjelaskan nilai penjualan perseroan selama triwulan I 2014 mengalami penurunan hingga 31 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan penjualan terjadi sebagai akibat larangan ekspor mineral mentah, seperti penjualan bijih nikel anjlok 92,2 persen. Bahkan, untuk bijih bauksit perseroan sama sekali tidak melakukan penjualan pada tahun ini.

Kerugian perseroan juga akibat dari rendahnya harga nikel di pasar internasional selama triwulan I yang rata-rata cuma 6,4 dolar AS per ton dan untuk emas di bawah 1.200 dolar AS per troy ounce.

"Kedua faktor itulah yang menyebabkan perseroan membukukan rugi pada kuartal I 2014 dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.

Meski demikian, ia bersyukur karena saat ini harga kedua komoditas tersebut sudah jauh membaik. Untuk nikel rata-rata 8,3-8,4 dolar AS per ton atau berada di atas biaya produksi enam dolar per ton. Sedangkan, harga emas bertahan pada kisaran 1.315-1.330 dolar AS per troy ounce.

Sementara itu, Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan mengatakan penurunan harga komoditas tersebut akibat adanya kelebihan suplai sehingga pasar tidak mampu menyerap dengan cepat. Namun, dengan berjalannya waktu maka harga naik secara bertahap. Ia mengakui harga emas sekarang memang masih jauh di bawah pencapaian pada tahun 2007 di kisaran 1.900 dolar per troy ounce.

"Tetapi, harga saat ini sudah cukup aman karena jauh berada di atas biaya produksi emas Antam yang rata-rata 850-870 dolar per troy ounce," katanya.

Djaja mengharapkan harga nikel ke depan juga bisa terus naik hingga di atas 9 dolar AS per ton sehingga profit Antam tahun ini bisa membaik dibandingkan tahun lalu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: