Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Desak Israel Hentikan Kerusuhan Bersenjata

Warta Ekonomi -

WE Online, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (10/7/2014) mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan kerusuhan bersenjata di wilayah selatan dan Jalur Gaza sesegera mungkin.

"Rusia menegaskan perlunya untuk segera mengakhiri bentrokan bersenjata yang merenggut banyak korban jiwa sipil. Sangat perlu untuk mengakhiri lingkaran kerusuhan jahat ini dan menghentikan penderitaan rakyat," tegasnya usai berbincang dengan Netanyahu via telepon.

Pada hari yang sama Netanyahu mengatakan pada saat ini pihaknya tidak ingin melakukan perundingan terkait kesepakatan gencatan senjata. Padahal, Presiden Palestina Mahmoud Abbas sudah mendesak Menteri Luar Negeri AS John Kerry agar secara bersama-sama berusaha untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sebelumnya, pada Selasa (8/7/2014) Israel memulai operasi militer yang dijuluki Operation Protective Edge guna menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza. Netanyahu mengatakan dirinya menginstruksikan militer agar memperluas serangannya terhadap Hamas sampai tembakan roket berhenti dan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon mengatakan operasi tersebut takkan berhenti dalam waktu dekat.

Hingga Kamis (10/7/2014) sore Angkatan Udara Israel menyerang tak kurang dari 800 sasaran di Jalur Gaza dan menewaskan sebanyak 80 orang Palestina serta melukai lebih dari 50 orang dalam berbagai serangan. Satu serangan udara baru Israel pada Kamis larut malam menewaskan satu orang Palestina yang sedang mengendarai sepeda motor, sedangkan dua pejalan kaki cedera di bagian tengah Jalur Gaza.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qedra mengatakan korban tewas dan cedera dibawa ke satu rumah sakit lokal. Sedangkan, beberapa saksi mata mengatakan satu jet tempur Israel menembakkan satu rudal ke sepeda motor di Kota Kecil Beir El-Ballah dan menambahkan satu daru kedua warga sipil yang cedera berada dalam kondisi kritis.

Terkait operasi militer ini, AL-Qedra mengatakan jumlah korban jiwa sekarang mencapai 87 dan tak kurang dari 670 orang cedera. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: