Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: Aksi Jual Marak Pasca Pilpres

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta-Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar mengalami penurunan ini diperkirakan karena terjadinya pembalikan arah, sehingga membuat IHSG terjun bebas.

"Bagi kami, koreksi yang terjadi masih wajar karena sebelumnya kenaikan IHSG hanya ditopang oleh eforia jelang dan sesudah Pemilu Presiden (PilPres). Coba dibandingkan antara laju IHSG saat dirilisnya data-data inflasi dan neraca perdagangan yang sedikit membaik maka kenaikan yang terjadi lebih rendah dibandingkan saat jelang dan setelah PilPres tersebut sehingga tidak salah jika kami katakan bahwa pelemahan yang terjadi ialah lebih disebabkan oleh maraknya aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan hanya karena eforia dan bukan imbas dari data-data fundamental ekonomi," ujar Analis Asosiasi Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Menurut Reza, melemahnya saham-saham big caps yang dibarengi dengan kembali turunnya Rupiah menambah sentimen negatif. Bahkan asing yang masih mencatatkan nett buy dan adanya transaksi crossing KPIG belum cukup menahan aksi jual yang terjadi.

Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5078,70 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 5002,99 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 5032,60. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4950-4975 dan resisten 5048-5082. Hammer di upper bollinger band (UBB ). MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R mulai bergerak turun.

"Laju IHSG longsor melewati kisaran target support (5056-5065) dengan maraknya aksi jual pasca eforia PilPres. Utang gap (5050-5072) telah tertutupi namun, masih ada utang gap 4918-5008 yang belum tertutupi sehingga tetap mewaspadai penurunan lanjutan IHSG," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: