WE Online, Jakarta - Politisi Senior Partai Golkar Zainal Bintang menilai bahwa selama periode lima tahun kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB) Partai Golkar minim prestasi. Hal itu terlihat dari pencapaian Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 lalu di mana partai berlambang pohon beringin itu hanya mencapai 14,5% suara nasional dan berada di posisi nomor dua di bawah PDI-P.
"Angka 14,5% ini tidak jauh beda dengan perolehan Golkar pada Pileg 2009 lalu. Berdasarkan penelitian kami, 14,5% ini merupakan pemilih fanatik Golkar yang lama dan sudah ada sejak tahun 2009 dan ketika dipimpin ARB berarti tidak ada penambahan," kata Zainal di Jakarta, Senin (14/7/2014).
Tidak hanya pada Pileg 2014, namun gagalnya Golkar meloloskan calon presidennya (capres) pada pilpres tahun ini merupakan kegagalan terbesar Golkar di bawah kepemimpinan ARB.
"Kegagalan-kegagalan beruntun ini menciptakan akumulasi kekecewaan kader yang menajam terhadap kinerja kepemimpinan ARB," tambahnya.
Melihat situasi tersebut, ia mendesak percepatan musyawarah nasional (munas) Golkar paling lambat pada Oktober 2014 untuk mengevaluasi kinerja Ketua Umum ARB.
"Partai Golkar harus memasuki masa penataan. Pintu yang terbuka melakukan itu hanya munas. Oleh karena itu, membicarakan munas sangat konstitusional," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
