Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag: Pasokan Kebutuhan Pokok di Semarang Aman

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan pasokan kebutuhan bahan pokok di Semarang aman sehingga dipastikan tidak akan terjadi kenaikan harga yang signifikan.

"Tadi kami lihat bahwa barang yang tersedia cukup dan melimpah sehingga diharapkan tidak ada kekurangan pasokan. Untuk harga daging yang selama ini dikabarkan mahal, ternyata di Johar harganya masih normal," ujarnya di sela kunjungan di Pasar Johar Semarang, Kamis (17/7/2014).

Ia mengatakan bahwa untuk harga daging yang digunakan rendang, masih di kisaran Rp 85 ribu-Rp 90 ribu per kilogram. Untuk rawon di kisaran Rp 70 ribu/kg, sedangkan untuk harga daging has cukup tinggi, yaitu mendekati Rp 100 ribu/kg. Pada kesempatan tersebut Bayu memastikan tidak ada peredaran daging celeng atau babi hutan di pasar di Jawa Tengah, sedangkan yang ada adalah penjualan daging babi putih atau hasil dari peternakan dengan pemasaran tertentu.

"Perlu saya tegaskan untuk penjualan daging babi itu diperbolehkan. Yang tidak dibolehkan adalah menipu atau menjual daging babi, tetapi dikatakan daging sapi atau mencampurnya dan mengatakan bahwa yang dijual adalah daging sapi," katanya.

Ia menjelaskan jika terbukti ada penjual yang melakukan praktik penipuan tersebut maka akan ada tindakan tegas dari pemerintah kepada penjual, yaitu berupa pembinaan.

"Untuk daging yang terbukti bahwa itu daging babi akan langsung kami musnahkan, sedangkan pedagang akan kami bina karena mereka pedagang kecil. Meski demikian, penipuan tersebut masuk dalam kejahatan pidana yang diatur dalam UU perlindungan konsumen," katanya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar membeli daging langsung ke pedagang langganan sehingga dapat dipastikan kejujurannya.

"Memang kalau untuk membedakan secara langsung itu sangat sulit. Harus ada penelitian melalui laboratorium sehingga dapat dipastikan DNA-nya," katanya.

Mengenai kondisi tersebut, saat ini pihaknya menelusuri jalur distribusi daging celeng yang kebanyakan datang dari Sumatera. Pihaknya berharap agar para pedagang tidak menurunkan reputasi mereka melalui tindakan menipu pembeli dengan mengatakan daging babi adalah daging sapi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: