Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinar Mas Minta Insentif Untuk Pabrik Kertas Baru

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anak usaha Sinar Mas Group, Asia Pulp & Paper (APP), berharap bisa mengantongi insentif pajak dari pemerintah terkait rencana pembangunan pabrik kertas tisu OKI Pulp & Paper Mills.

Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp29,1 triliun. Pabrik ini akan menjadi yang terbesar di Asia dengan kapasitas produksi 2 juta ton pulp per tahun dan 500.000 ton tisu per tahun. "Kami berharap mendapatkan insentif pajak dari pemerintah," kata Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto di Jakarta, Rabu (16/07).

Menurut Sulistiyanto, nilai lebih dari pabrik tersebut bukan saja terletak pada kapasitas produksinya, melainkan juga pada penggunaan teknologi terkini yang mampu menghemat pemakaian energi, bahan baku serta sumber daya alam secara signifikan.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian telah mengirimkan surat usulan pemberian intensif terkait pembangunan pabrik tersebut, kepada Kementerian Keuangan pada tanggal 4 November 2013.

"Keberadaan pabrik ini akan mengirimkan pesan yang positif akan potensi dari industri berbasis kehutanan Indonesia serta kemampuannya beroperasi secara berkelanjutan," katanya.

Sebagai informasi, pemerintah telah memberikan insentif pajak berupa pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) Badan selama 7 tahun terhadap salah satu perusahaan Sinarmas Grup, yakni PT Energi Sejahtera Mas (ESM) sehubungan dengan rencana pembangunan pabrik di Kota Dumai, Riau, senilai Rp2,8 triliun. ESM diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja lebih dari 500 orang. Perusahaan yang merupakan anak usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk ini, nantinya akan memproduksi bahan kima terbarukan berbahan dasar minyak inti kelapa sawit.

Sulistiyanto menuturkan bahwa pemberian fasilitas keringanan pajak (tax holiday) tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 271/KMK.011/2014 yang ditetapkan pada 27 Juni 2014. "Jadi setelah 7 tahun nanti, ESM   mendapatkan insentif, berupa pengurangan PPh sebesar 50% dalam 2 tahun berikutnya," katanya.

Sementara terkait OKI Pulp, Sulistiyanto menjabarkan bahwa teknologi perintis yang digunakan antara lain pada boiler, evaporator dan pulp machine yang dapat mengurangi penggunaan batu bara hingga 671.600 ton per tahun. Selain itu, penggunaan kulit kayu pada wood bark gasification dapat menggantikan pemakaian gas alam sebesar 4.725.000 MMBTU per tahun.

Ia juga menjelaskan, teknologi terkini pada proses wood preparation dan cooking dapat menghemat pemakaian kayu hingga 751.000 green ton per tahun, sementara teknologi dalam proses washing dan bleaching menghemat penggunaan air hingga 38.000.000 meter kubik per tahun.

"Untuk itu, kami telah mendatangkan mesin-mesin canggih itu dari luar negeri atau Eropa, yang negara Asia lainnya belum pernah menggunakan mesin-mesin ini," ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan pabrik ini akan mampu menciptakan lapangan kerja untuk 3.450 orang dan lapangan kerja tidak langsung mencapai 7.000 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah. Sementara devisa nasional yang dapat diraih nanti sebanyak Rp14,84 triliun per tahun, dengan potensi pajak sebesar sekitar Rp3,79 triliun.

"Karena mayoritas hasil produksi dari pabrik ini akan diekspor ke beberapa negara, maka diperkirakan akan meningkatkan ekspor Sumsel hingga 31,7 % serta PDB atau GDP sekitar 8,7%," katanya.

Sulistiyanto mengungkapkan, hal ini memang sengaja dilakukan oleh Sinar Mas Group untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung program penghiliran industri, pengembangan industri ramah lingkungan, penguatan prekonomian daerah serta membuka banyak lapangan kerja baru.

"Jadi harapan kami adalah supaya pemerintah tergugah dan dapat mengeluarkan kebijakan serupa bagi OKI Pulp & Paper Mills. Kalau bisa jangan hanya kasih insentif pajak 7 tahun, tapi hingga 10 tahun. Karena 10 tahun itu masih cukup berat untuk membangun perusahaan besar agar meraih income," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: