Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukit Asam Catatkan Pendapatan Capai Rp 6,43 Triliun pada Semester I-2014

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) pada semester-I 2014 ini berhasil untuk meningkatkan pendapatan sebesar 18% menjadi Rp 6,43 triliun dari pendapatan sebesar Rp 5,43 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono mengatakan bahwa peningkatan ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual.

"Kami juga terus mendorong dengan strategi penjualan multibrand dan juga upaya pengendalian yang baik dari sisi efisiensi biaya," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/7/2014).

Peningkatan pendapatan perseroan ikut mengerek laba bersih menjadi Rp 1,16 triliun atau tumbuh 33% dibandingkan semester-I tahun sebelumnya sebesar Rp 870 miliar.

Hal ini juga didorong oleh peningkatan volume penjualan batu baranya di tingkat domestik sebanyak 6% menjadi 4,34 juta ton dari 4,07 juta ton di Juni tahun 2013.

"Kenaikan volume penjualan ini didorong adanya peningkatan pasokan ke sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero)," tambahnya.

Untuk volume penjualan batu bara ekspor justru mengalami penurunan menjadi 4,43 juta ton. Menurunnya permintaan batu bara kalori rendah dari konsumen batu bara anak usaha menjadi salah satu pemicu merosotnya penjualan ekspor perseroan. Sampai dengan semester satu total volume penjualan perseroan mencapai 101 persen atau sekitar 8,83 juta ton, naik dari sebelumnya 8,74 juta ton.

Untuk volume produksi batu bara perseroan mencapai 7,70 juta ton, naik 16% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,66 juta ton. Sedangkan, untuk pembelian batu bara yang dilakukan melalui anak usaha periode Januari hingga Juni mencapai 1,06 juta ton apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,55 juta ton.

Tercatat, harga jual rata-rata batu bara di pasar domestik naik 17% menjadi Rp 728,11 ribu per ton. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu harga jual rata-rata perseroan hanya mencapai Rp 621,76 ribu per ton. Sedangkan, untuk harga jual rata-rata eskpor tercatat sebesar US$ 72 per ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: