Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Crown Sukses Jual Properti Sebesar US$ 350 Juta di Sydney

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Crown International Holdings Group berhasil untuk membukukan angka penjualan properti sebesar US$ 350 juta (Rp 3,5 triliun) selama periode tahun buku Juni 2013-Juni 2014. Dari jumlah itu, pembeli asal Indonesia menempati posisi kedua setelah Tiongkok.

Crown Group Country Director of Indonesia Michael Ginarto mengatakan bahwa setiap tahun penjualan properti Crown Group terus meningkat rata-rata 20%-30%. Untuk tahun 2014, Michael menargetkan bisa menaikkan angka penjualan hingga 30% dari total sales revenue saat ini yang mencapai US$ 350 juta.

"Setiap tahun kenaikannya antara 20%-30%. (Kami) yakin tahun ini bisa naik 30%," katanya dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Michael menjelaskan bahwa selama 18 tahun beroperasi Crown Group telah menjual sekitar 5.780 unit apartemen. Dalam setahun terakhir apartemen yang paling diminati masyarakat domestik maupun luar negeri adalah Skye by Crown dan Viva by Crown.

Jumlah permintaan yang tinggi ini salah satunya karena cara pembelian properti di Australia tidak sesulit apabila dibandingkan dengan cara pembelian properti di Indonesia. Dia mencontohkan jika di Indonesia untuk membeli properti paling tidak harus membayar 30 persen, sedangkan di Australia cukup mengeluarkan modal 10 persen untuk awal pembelian properti.

Dana tersebut akan disimpan oleh pihak ketiga, yaitu bank. Lalu dana tersebut dapat dijadikan deposito yang hasil bunganya tentu untuk pembeli properti. Kemudian selama masa pembangunan pembeli tidak mengeluarkan dana lagi. Saat gedung sudah jadi baru konsumen membayar sisanya melalui sistem pinjam bank.

"Pemerintah Australia melarang pengembang menerima uang ketika proyek belum selesai," tegasnya.

Selain kemudahan proses pembelian, pertumbuhan properti di Australia juga dinilai cukup stabil. Harga jual rata-rata properti di Sydney juga terus naik setiap tahunnya dengan kenaikan harga minimal sekitar 5%-10%.

"Harga tanah di Sydney rata-rata US$ 10 ribu per meter persegi. Ini masih lebih rendah dari Singapura yang sudah Rp 300-400 juta per meter," ujar Michael.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Pandu Sugiarto Herlambang
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: