DOKU Bidik Pelaku Bisnis Kecil Menengah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Memasuki tahun kedelapan kehadirannya di Indonesia, DOKU mulai membidik merchant-merchant pada kelas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini dilakukan setelah DOKU sukses membidik pasar corporate mulai dari perusahaan penerbangan, ritel, perbankan, agen tiket, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Founder Principal DOKU Budi Syahbudin mengatakan bahwa sebetulnya e-commerce pada pelaku UMKM tidaklah terlalu sulit karena e-commerce itu bukan menciptakan produk baru, tapi memfasilitasi produk yang sudah ada.

"Nah, concern DOKU adalah memfasilitasi bagaimana para UMKM ini bisa mengerti cara pembayaran, pengiriman, dan marketing online yang benar sehingga bisa meningkatkan penjualan," kata Budi kepada Warta Ekonomi di sela-sela acara update DOKU bersama sejumlah media di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Budi menjelaskan bahwa ibarat sedang membangun rumah maka setelah pondasi kuat harus segera dibangun atap sehingga rumah lebih rapi, kokoh, dan indah. Para pelaku UMKM inilah seperti atap dalam sebuah rumah. Mereka harus ada yang memfasilitasi agar kegiatan bisnisnya lebih cepat berkembang.

"Di lapangan sering kita temui pada pelaku UMKM harga produknya, misal Rp 30.000 ternyata pengirimannya Rp 35.000. Nah, hal-hal begini ini yang ingin kita berikan arahan karena mereka tidak tahu bagaimana mengirim paket yang murah. DOKU ingin berada pada posisi itu," kata Budi.

Division Head DOKU MyShortCart Imam Akbar Hadikusumo mengatakan program untuk pasar kelas UMKM DOKU menyediakan divisi khusus, yaitu MyShortCart. Divisi inilah yang selama setahun terakhir ini melakukan riset, promosi, dan memberikan pelayanan DOKU kepada para pelaku UMKM.

"Meski tergolong baru, tapi responsnya positif. Kita akan terus lakukan pengembangan," kata Imam yang didampingi Wallet Divisi Head DOKU Gilber Thanamas dan Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat.

Sementara itu, Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat mengatakan bahwa dengan memperkaya model bisinis, DOKU telah memproses dan membukukan transaksi senilai Rp 5 triliun di tahun 2013.

"Target di tahun 2014 bisa tumbuh 50 persen," kata Himelda.

Penulis: Karnoto