WE Online - Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meningkat sebesar 85 basis poin pada semester I-2014, dari 8,08 persen pada Juni 2013 menjadi 8,93 persen.
"NIM dapat kita jaga di 8,93 persen semester I 2014 dibandingkan NIM Juni 2013 sebesar 8,08 persen. Namun apabila dibandingkan dengan posisi triwulan I 2014, NIM mengalami penurunan (9,06 persen)," kata Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni saat paparan kinerja di Jakarta, Selasa.
Baiquni menuturkan, pada semester II-2014, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BRI memang cukup tinggi yakni 94 persen. Pada periode sebelumnya, LDR BRI biasanya berada di bawah 90 persen.
"Ini artinya hampir seluruh aktiva produktif ditempatkan di kredit. Kredit menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan aktiva produktif non kredit. Ini salah satu faktor penyebabnya," ujar Baiquni.
Selain itu, lanjut Baiquni, faktor yang membuat NIM BRI meningkat yakni laju pertumbuhan kredit mikro sebesar 18 pada semester satu 2014, lebih tinggi dari pada total pertumbuhan kredit BRI sebesar 17,19 persen.
"Walaupun bunga kredit mikro sendiri tidak kami naikkan. Jadi itu faktor lain yang memicu NIM," katanya.
Kredit mikro BRI memang meningkat dari Rp122,1 triliun di triwulan II tahun lalu menjadi sebesar Rp144,2 triliun. Pertumbuhan kredit mikro BRI tersebut bahkan melebihi pertumbuhan total kredit BRI.
Selain peningkatan outstanding pinjaman, pertumbuhan tersebut juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir Triwulan II 2014, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,9 juta orang.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor:
Tag Terkait:
Advertisement
