BCA Perkirakan Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Tak Sampai 15%

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkirakan realisasi pertumbuhan kredit tahun ini tidak akan mencapai target 15 persen seperti yang telah diberikan Bank Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Pertambahan kredit nasional sampai Mei sekitar 3,5 persen. Jadi, rasanya setahun penuh industri tidak bisa mencapai target yang ditetapkan OJK dan BI," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan Hasil Kinerja BCA Semester I Tahun 2014 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Jahja berpendapat perlambatan penyaluran kredit ini disebabkan kondisi likuiditas yang masih ketat.

"Jadi, secara umum kita juga belum bisa memenuhi kredit yang ditetapkan mengingat likuiditas masih cukup ketat," papar Jahja.

Dia memprediksi pertumbuhan kredit BCA tahun ini maksimal hanya 10%. Lebih rendah dibandingkan target yang dipatok sebesar 15%.

"Target awal kita pertumbuhan kredit bisa 15%. Tapi, melihat situasi likuiditas ketat sepertinya tidak bisa penuhi target itu. Mungkin, 8-10% yang bisa kami penuhi sampai akhir tahun," ungkapnya.

Dengan penurunan ini maka hingga akhir 2014 perseroan akan menyalurkan kredit baru sebesar Rp 24,98-31,23 triliun. Lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar Rp 46,8 triliun.

"Target awal bisa sekitar Rp 45 triliun lebih. Tapi, sepertinya tidak sampai segitu. Namun, kami belum mengubah RBB. Kita pantau terus likuiditas terkait bagaimana risiko kredit," tutur Jahja.

Hingga semester I-2014 BCA telah menyalurkan kredit baru sebesar Rp 9 triliun. Dengan demikian, outstanding penyaluran kredit perseroan menjadi Rp 321,3 triliun. Jahja optimistis BCA dapat tetap mencatatkan kinerja positif di sisa tahun ini dengan proyeksi permintaan kredit akan lebih tinggi di semester II sama seperti tahun-tahun sebelumnya.