Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Imbau Masyarakat Tetap Hemat Listrik

Warta Ekonomi -

WE Online, Kendari - PLN Area Kendari, Sulawesi Tenggara, mengimbau masyarakat untuk tetap menghemat pemakaian listrik pada jam-jam tertentu.

General Manager PLN Kendari Muhammad Ikhwan Fahri mengatakan solusi penghematan listrik adalah memastikan telah mematikan seluruh peralatan listrik di rumah sebelum ditinggal mudik Lebaran maupun saat ditinggal salat tarawih. Menurutnya, kondisi daya pembangkit pada sistem kelistrikan di PLN area Kendari yang meliputi sistem Kendari, Kolaka, Lambuya, Kolaka Utara dan sistem Bombana masih dinilai memadai, walaupun sistem Kendari daya mampunya hanya sedikit di atas proyeksi beban puncak.

"Kondisi sistem Kendari saat ini adalah daya mampu mencapai 68 MW dan beban puncak kisaran 66 MW sehingga pasokan listrik untuk pelanggan umum masih diperkirakan aman," ujaranya di Kendari, Kamis (24/7/2014).

Walaupun, lanjut dia, khusus menjelang Idul Fitri 1435 hijriah diperkirakan terjadi peningkatan beban listrik pada malam Idul Fitri (takbir), namun pada siang hari maupun hari selanjutnya sampai dengan hari kerja beban dan pemakaian listrik diperkirakan menurun.

Ia mengatakan bahwa dengan kondisi listrik di area PLN Kendari yang masih dominan menggunakan BBM (HSD dan MFO) maka harga jual listrik per KWh masih dijual rata-rata Rp 891,24/KWh. Kemudian biaya pokok penyediaan listrik per KWh Rp 2.911,09/KWh sehingga mengalami defisit penjualan per KWh rata-rata minus Rp 2.019,85/KWh. Ditambahkannya bahwa perkiraan omzet penjualan per KWh tahun Rp 517.000.000 KWh, sementara defisit yang menjadi beban subsidi litrik per tahun minus Rp 1.044.262.450.000.

"Ini berarti bahwa bila tidak ada perubahan tarif listrik di wilayah kerja PLN Area Kendari yang menjadi beban keuangan negara mencapai lebih dari Rp 1 triliun dalam setahun. Belum termasuk wilayah kerja PLN area Baubau," katanya.

Maka dari itu, pemerintah memandang pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA identik dengan kelompok masyarakat yang masih perlu mendapatkan subsidi listrik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: