Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Naik Jelang Akhir Pekan

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Harga minyak dunia naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 26/7/2014), dengan kontrak New York stabil, karena pedagang bersiap untuk akhir pekan yang bisa melihat meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.

Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, naik tipis dua sen menjadi 102,09 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September menetap di 108,39 dolar AS per barel, melompat 1,32 dolar AS dari tingkat Kamis.

Pedagang sedang membuat beberapa "penyesuaian" dengan harga WTI setelah turun 1,05 dolar AS pada Kamis, kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.

Pada Rabu lalu kontrak AS menguat 73 sen setelah sebuah laporan oleh Badan Informasi Energi mengatakan persediaan minyak mentah AS jatuh empat juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Juli, penurunan mingguan keempat berturut-turut dan jauh lebih besar dari yang diharapkan.

Laporan ini juga menunjukkan persediaan bensin AS naik 3,38 juta barel, meskipun banyak orang Amerika pergi berjalan-jalan untuk mengisi liburan mereka di puncak permintaan musim mengemudi musim panas.

Meningkatnya pasokan cenderung menunjukkan melemahnya permintaan di Amerika Serikat, yang merupakan negara konsumen minyak mentah utama dunia.

"Harga WTI terus di bawah tekanan persediaan bensin, yang meningkat untuk pekan ketiga berturut-turut meskipun musim mengemudi sedang berlangsung di AS," ujar analis CMC Markets Desmond Chua.

Tim Evans dari Citi Futures mengutip sebuah kemungkinan "kekhawatiran bahwa kekerasan di Libya atau Irak bisa menyala selama akhir pekan" sebagai alasan untuk aksi harga.

Brent, yang diperdagangkan di London, biasanya cenderung bereaksi lebih dramatis terhadap risiko internasional daripada WTI, yang terutama merespon untuk pasokan dan permintaan di Amerika Serikat.

"Tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk gencatan senjata di Gaza, dan ketegangan Ukraina-Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang," kata BMO Capital Markets dalam sebuah catatan risetnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: