Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Catat Laba Rp12,35 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online -  PT PLN (Persero) mencatat laba untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 sebesar Rp12,35 triliun.

Dalam pengumumannya di media massa yang dikutip di Jakarta, Sabtu, laba tersebut meningkat 159 persen dibandingkan periode sama 2013 yang tercatat Rp4,77 triliun.

Sepanjang semester pertama 2014, PLN memperoleh pendapatan usaha Rp145,12 triliun yang berasal dari penjualan listrik Rp85,74 triliun, subsidi Rp57,73 triliun, penyambungan pelanggan Rp890 miliar, dan lainnya Rp764 miliar.

Sementara beban usaha tercatat Rp118,48 triliun yang terdiri atas biaya bahan bakar dan pelumas Rp83,97 triliun, pembelian tenaga listrik Rp1,73 triliun, sewa Rp3,88 triliun, pemeliharaan Rp8,26 triliun, kepegawaian Rp6,32 triliun, penyusutan Rp11,51 triliun, dan lainnya Rp2,81 triliun.

Dengan demikian, diperoleh laba sebelum pos keuangan dan lainnya Rp26,63 triliun.

Pada semester pertama 2014, PLN mencatat pos keuangan dan lainnya minus Rp11,55 triliun yang terdiri atas penghasilan bunga Rp241 miliar, kerugian kurs mata uang asing bersih Rp4,44 triliun, beban keuangan Rp17,57 triliun, dan penghasilan lain-lain bersih Rp1,35 triliun.

Setelah dikurangi pos keuangan dan lainnya sebesar Rp11,55 triliun tersebut, maka diperoleh laba sebelum pajak Rp15,09 triliun.

Selanjutnya, PLN mencatat beban pajak sebesar Rp2,74 triliun, sehingga laba tahun berjalan dan jumlah laba rugi komperensif menjadi Rp12,35 triliun.

Sedangkan, pada periode sama 2013, PLN memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp116,73 triliun yang berasal dari penjualan listrik Rp71,6 triliun, subsidi Rp43,81 triliun, penyambungan pelanggan Rp782 miliar, dan lainnya Rp545 miliar.

Sementara beban usaha tercatat Rp98,34 triliun yang terdiri dari biaya bahan bakar dan pelumas Rp66,09 triliun, pembelian tenaga listrik Rp1,13 triliun, sewa Rp3,65 triliun, pemeliharaan Rp8,49 triliun, kepegawaian Rp6,36 triliun, penyusutan Rp10,23 triliun, dan lainnya Rp2,39 triliun.

Dengan demikian, diperoleh laba sebelum pos keuangan dan lainnya Rp18,4 triliun.

Sepanjang semester pertama 2013, PLN mencatat pos keuangan dan lainnya minus Rp12,84 triliun yang terdiri atas penghasilan bunga Rp263 miliar, kerugian kurs mata uang asing bersih Rp909 miliar, beban keuangan Rp13,74 triliun, dan penghasilan lain-lain bersih minus Rp269 miliar.

Setelah dikurangi pos keuangan dan lainnya sebesar Rp12,84 triliun tersebut, maka diperoleh laba sebelum pajak Rp5,56 triliun.

Selanjutnya, pada semester pertama 203, PLN mencatat beban pajak sebesar Rp781 miliar, sehingga laba tahun berjalan dan jumlah laba rugi komperensif menjadi Rp4,78 triliun.(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: