Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Inginkan Percepatan Realisasi Infrastruktur yang Tertunda

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan pemerintah dapat mendorong percepatan realisasi infrastruktur yang tertunda guna meningkatkan daya saing dan menekan biaya ekonomi tinggi yang masih terjadi di Tanah Air.

"Percepat realisasi infrastruktur yang tertunda," kata Peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Ina Primiana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Ina, percepatan realisasi infrastruktur tersebut terutama pada akses jalan dari dan ke pelabuhan serta kawasan industri yang mesti dapat diselesaikan dengan segera. Untuk itu, ujar dia, diperlukan pula pentingnya sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah yang perlu ditingkatkan.

Ia menegaskan, sinergi antara kementerian/lembaga mutlak dibutuhkan untuk menghindari kebijakan yang tanpa koordinasi. "Perhatikan kebutuhan yang dapat meningkatkan daya saing dan seluruh fasilitas untuk menekan biaya ekonomi tinggi," katanya.

Program pembiayaan terhadap pembangunan infrastruktur menjadi sorotan penting bagi Bank Dunia antara lain karena adanya permintaan yang meningkat terkait hal tersebut dari negara-negara berkembang.

"Merupakan hal yang jelas bahwa negara-negara berkembang sangat membutuhkan infrastruktur," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/7).

Untuk itu, menurut Jim Yong Kim, pihaknya telah memberikan pembiayaan lebih jauh antara lain untuk menyediakan lebih banyak prasarana air minum bersih dan tenaga listrik. Selain itu, lanjutnya, tidak kurang penting pula peningkatan pembiayaan terhadap pembangunan jalan-jalan raya yang bermanfaat antara lain sebagai akses bagi petani membawa hasil pertaniannya untuk dijual ke pasar.

Sebelumnya, Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman mengemukakan, pemerintahan mendatang hasil dari Pemilihan Umum 2014 perlu melakukan penguatan sektor berorientasi ekspor dan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan pertumbuhan global yang melambat, reformasi struktural dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan perekonomian di atas lima persen. Diperlukan penguatan sektor-sektor berorientasi ekspor sebagai sumber devisa," kata Helmi Arman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (15/7).

Karena itu, ujar dia, perlu pula penguatan pembangunan infrastruktur yang lebih baik pada periode 2014-2019 untuk menunjukkan bangkitnya investasi dan perekonomian negara. Apalagi, ia mengingatkan bahwa dengan sorotan dan perhatian yang diberikan oleh masyarakat internasional, Pilpres 2014 juga bisa memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengukuhkan posisinya di mata dunia. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: