Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NTT Jadi Contoh Toleransi Antar Umat di Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi kepuluan dan seluruh daerah lainnya di wilayah itu, bisa menjadi contoh toleransi antar umat beragama dan antar suku serta ras.

"Kota KUpang khususnya dan NTT umumnya sudah layak dijadikan sebagai contoh toleransi dalam konteks keberagamana, suku, agama ras dan golongan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Timur (MUI-NTT) H Abdul Kadir Makarim, dalam acara 'Kupang Bertakbir' sebelum acara pawai takbiran, di Kupang, Minggu.

Ia mengatakan, warga Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya, khususnya yang beragama Kristen, Hindu dan kepercayaan lainnya, telah memberikan ruang damai dan aman bagi seluruh umat mulim daerah itu, melaksanakan seluruh rangkaian ibadah puasa selama bulan ramadhan, hingga di Idul Fitri ini.

Kondisi dan suasana dami dan aman ini, selalu terjadi etiap tahun sejak dulu, kendati pun daerah ini memiliki begitu banyak suku, dan ras, juga agama.

"Harus diakui agama muslim di daerah ini, berada dalam kelompok minoritas, namun diberikan tempat yang sama," katanya.

Menurut dia, hal itu, karena kesadaran seluruh masyarakat baik itu umat mulsim juga agama lainnya, untuk saling memberikan kesempatan kepada masing-masing umat untuk menjalankan perintah agamanya sesuai dengan ajaran yang dianut masing-masing. Hal itu, sebagai bukti kedewasaan umat dan seluruh masyarakat di daerah ini, memahami keberagaman antarsesama.

Perbedaan baik agama, suku dan ras, tidak menjadi penghambat bagi seluruh warga di daerah ini, untuk menjalin hubungan komunikasi antarsesama sebagai bagian dari sebuah komunitas sosial kemasyarakatan, untuk bersama membangun daerah dan bangsa ini.

Kerukunan tegas Makarim, sudah menjadi harga mati dalam segala bentuk hubungan sosial kemasyarakatan di daerah ini.

"Saya kira kondisi ini harus tetap dipupuk agar tidak padam dan terus menyala dan akan menjadi contoh toleranasi bagi Indonesia, dalam segala keberagamannya," kata Makarim.

Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan, moto Kota Kupang sebagai Kasih, mengandung makna kebersamaan dalam keberagaman. Harmonisasi dalam segala bentuk kebhinekaan warga di daerah ini, menjadi salah satu kekuatan dan potensi besar bagi daerah untuk membangun masyarakat.

Karena itulah, kesadaran seluruh rakyat di daerah ini, terpatri untuk menyatu dalam sebuah kebhinekaan yang menjadi pengayaan bagi pelaksanaan dan implementasi kebijakan pembangunan di daerah ini. "Saya setuju, kerukunan harus kita nyatakan sebagai sebuah yang wajib dan mutlak. Itu artinya yang namanya kerukanan tidak bisa lagi ditawar-tawar, sudah menjadi harga mati," katanya.

Ketua Panitia 'Kupang Bertakbir' Pawai Takbiran 2014, Gulam Imadudin, menyampaikan pawai takbiran yang sudah menjadi agenda tahunan di kota Kupang itu, akan melibatkan ratusan kendaraan roda dua dan roda empat.

Kegiatan pawai takbiran yang dikemas dalam tema 'Salam Damai Kota Kupang untuk Indonesia' itu akan dikawal aparat kepolisian setempat, dengan sejumlah personelnya, untuk tetap menjaga kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat. "Kita juga sudah sampaikan kepada seluruh peserta pawai takbiran untuk tetap mematuhi seluruh aturan lalulintas yang ada," katanya.

Pawai takbiran dilepas secara resmi oleh Wali Kota Kupang Jonas Salean bersama sejumlah pimpinan Polres Kupang Kota, Dandim, Ketua DPRD dan sejumlah imam dan tokoh umat muslim Kota Kupang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: