Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FireEye: Penjahat Cyber Targetkan Sektor Ritel

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Serangkaian serangan cyber menghantam beberapa perusahaan ritel berskala besar beberapa bulan terakhir, termasuk Target, Nieman Marcus, dan Michaels. Insiden tersebut hanya sebagian dari banyak cyber attacks mengkhawatirkan lainnya yang tengah tren di dunia maya.

Pada tahun 2013, Departemen Kehakiman AS membuka kasus hacking di beberapa perusahaan ritel yang melibatkan empat warga Rusia dan satu warga Ukraina. Serangan terhadap 160 juta kartu kredit ini merugikan perusahaan dan nasabah ratusan juta dolar.

Para hackers menjual data kartu kredit melalui forum hacker sebesar US$10 untuk tiap kartu kredit terbitan Amerika dan US$50 untuk kartu kredit terbitan Eropa.

Menurut tim Dynamic Threat Intelligence dari FireEye, perusahaan sistem keamanan cyber, sektor ritel menghadapi peningkatan risiko dari hackers yang menggunakan point-of-sale (POS) malware untuk mencuri data kartu kredit pelanggan.

Serangan terus berlanjut terhadap sejumlah nasabah ritel berdasarkan publikasi media dan data dari Departemen Kehakiman AS. FireEye, yang telah bertahun-tahun melacak kejahatan cyber di sektor keuangan, saat ini melacak satu kelompok yang diduga terkait dengan hackers dari Rusia dan Ukraina.

Pada tahun 2007, FireEye mengidentifikasi serangan cyber bertahap, biasanya dimulai dengan injeksi SQL terhadap sebuah target yang terkoneksi ke sistem Internet. Selanjutnya, attackers menyusup lebih dalam dan masuk ke jaringan yang telah terinfeksi, yang secara sistematis mencari dan mencuri data penting. Mereka kemudian menginstall “backdoors” dalam jaringan tersebut yang memungkinkan mereka kembali ke jaringan dengan bebas.

Pada tahun 2009, FireEye menyelidiki serangan terhadap perusahaan ritel minuman terkenal dimana pelaku memperoleh akses ke server internet dan mesin kas perusahaan tersebut. Para penyerang meng-install aplikasi "The Perfect Keylogger" untuk mencuri data pemegang kartu kredit. Secara berkala, malware mengirim informasi yang dicuri ke situs File Transfer Protocol (FTP) dan alamat e-mail AOL. Malware tersebut kemudian menghapus diri dan bukti lainnya untuk menghilangkan jejak dari peneliti forensik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Advertisement

Bagikan Artikel: