Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Ancam Sanksi Baru Terhadap Rusia Pekan Ini

Warta Ekonomi -

WE Online, Amerika Serikat - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia pekan ini berkaitan dengan krisis Ukraina yang sedang berlangsung, kata seorang pejabat keamanan nasional AS Senin.

"Justru karena kita tak lagi melihat strategis dari Putin, kami percaya itu sangat penting untuk mengambil langkah-langkah, dan apa yang AS dan mitra Eropa niatkan untuk melakukan pekan ini," kata Tony Blinken, penasehat keamanan nasional Presiden AS Barack Obama kepada wartawan.

Blinken mengklaim bahwa Rusia tidak menghentikan dugaan pengiriman senjata kepada para pendukung kemerdekaan di Ukraina timur dan harus menghadapi "biaya" yang lebih keras lagi.

Moskow secara tegas menolak tuduhan mencampuri urusan Ukraina dan mengatakan, bahwa Rusia bukan pihak dalam konflik antar-Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sebelum menuduh Rusia, kita harus menunjukkan bukti nyata.

Blinken lagi menyalahkan Rusia untuk bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat penumpang Malaysia 17 Juli di Ukraina timur, meskipun menambahkan bahwa masih belum diketahui siapa yang tombol.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan sebelumnya, Senin, bahwa penyelidikan penerbangan Malaysia Airlines MH17 kecelakaan di Ukraina timur meragukan atas klaim AS.

Lavrov mengatakan bahwa Kiev sejauh ini gagal untuk memberikan rekaman pembicaraan antara kontrol lalu lintas udara dan penerbangan MH17.

Laporan-laporan media mengatakan sebelumnya bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyita rekaman pembicaraan antara jaringan pengendali lalu lintas udara dan awak pesawat.

Satu sumber pemerintah Ukraina mengatakan kepada RIA Novosti, pekan lalu, bahwa SBU akan menyerahkan rekaman MH17 analis AS di Kiev.

Malaysia Airlines Boeing 777 terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dan jatuh di dekat Donetsk pada 17 Juli. Semua 298 orang yang ada di dalamnya, termasuk 283 penumpang dan 15 awak tewas.

Pihak berwenang Ukraina mengklaim pendukung kemerdekaan menembak jatuh pesawat, sedangkan yang terakhir mengatakan mereka tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk mencapai target terbang pada ketinggian itu. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: