Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Dorong Bank BUMN Segera Lakukan Konsolidasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada seluruh perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar menyadari dan memahami bahwa konsolidasi perbankan yang kini tengah dibahas pemerintah merupakan sebuah kebutuhan perbankan nasional ke depan yang harus segera dilakukan.

Regulator menyatakan konsolidasi ini dilakukan guna memperbaiki struktur permodalan menghadapi era pasar bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) yang berlaku mulai 2015.

"Konsolidasi bank BUMN harus sesegera mungkin. Caranya bisa dengan konsolidasi institusional (merger/akuisisi) dan strategi. Kalau institusional perlu waktu, bisa dengan konsolidasi strategi," kata Muliaman saat Open House Lebaran di rumahnya, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (29/7/2014).

Indonesia saat ini memiliki 4 bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Sebelum dapat menggabungkan keempatnya menjadi satu badan hukum, langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan konsolidasi strategis, berupa pembagian tugas dan kewenangan masing-masing bank tersebut.

"Konsolidasi strategis ini bentuk praktisnya adalah dengan mempertegas, siapa melakukan apa, dan apa yang bisa dilakukan bersama-sama," papar dia.

Saat ini, lanjut Muliaman, belum ada aturan yang tegas yang membatasi tugas masing-masing bank BUMN tersebut.

"Makanya programnya mirip-mirip dan jeruk makan jeruk. Yang satu bikin asuransi, yang lain juga punya asuransi. Yang satu bikin syariah, yang lain juga punya syariah. Makanya perlu diatur supaya enggak jeruk makan jeruk," tuturnya.

Bila konsolidasi strategis ini sudah dapat dijalankan dengan baik, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan konsolidasi institusional atau kelembagaan seperti melakukan merger ataupun akuisisi satu bank kepada bank lainnya.

"Kalau konsolidasi strategis bisa dilakukan, kita bisa lanjut ke tahap berikutnya yaitu konsolidasi secara kelembagaan apakah itu merger ataupun akuisisi," sebut dia.

Meski begitu dia mengakui, proses konsolidasi kelembagaan merupakan langkah yang cukup sulit dilakukan dalam waktu dekat. Dirinya berharap dengan penerapan konsolidasi strategi yang sukses konsolidasi kelembagaan dapat dibahas lebih lanjut untuk dilihat kemungkinan penerapannya.

"Kalau ini sukses baru kita lihat ke depan. Ini kan berlanjut. Dari konsolidasi strategi lalu ke konsolidasi kelembagaan, itu nanti dilihat," pungkasnya.

Muliaman menegaskan, konsolidasi yang berakhir pada bentuk merger ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perbankan nasional, bukan hanya dari segi permodalan tetapi juga dari segi efisensi kinerja bank itu sendiri.

"Kalau sudah berhasil melakukan konsolidasi, maka akan terjadi peningkatan efisiensi yang tinggi. Mereka (bank-bank yang merger) bisa menghemat karena belanja IT bareng, kembangkan SDM sama-sama. Banyak bagian yang bisa dikonsolidasikan," tegas dia.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Arif Hatta

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: