Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom Destry: Inflasi Diperkirakan Sesuai Ekspektasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti memperkirakan inflasi Juli 2014 akan sesuai dengan prediksi pemerintah di bawah satu persen, yakni 0,75 persen (month to month) dan inflasi tahunannya 4,6 persen (year on year).

Destry saat dihubungi dari Cirebon, Jawa Barat, Rabu, mengatakan seperti tren Ramadhan dan Lebaran pada umumnya, harga bahan pangan memang naik, namun pada tahun ini kenaikan harga terkendali.

Selain Ramadhan, dan Lebaran, kenaikan permintaan konsumen di pasar juga terjadi karena kombinasi dari momentum mulainya tahun ajaran baru pendidikan dan Pemilihan Presiden 2014.

"Harga bahan pangan yang paling berpengaruh terhadap inflasi. Saya kira pemerintah juga cukup berhasil mengendalikan harga bahan pangan di pasar, untuk gula, beras, dan lain-lain," kata dia.

Amblesnya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, dikatakan Destry, memang dapat menaikkan biaya logistik dan akhirnya berujung pada kenaikan harga barang. Namun, dampak dari terhambatnya sistem logistik itu, kata dia, tidak signifikan dan berhasil diatasi pemerintah untuk menjaga harga tetap terkendali di pasar.

Dia menambahkan, selain karena harga bahan pangan stabil, rendahnya inflasi juga dipicu dari penurunan harga emas.

Harga emas internasional memang mengalami penurunan pada beberapa momentum di Juli.

Harga emas batangan logam mulia milik PT. Aneka Tambang, pada beberapa hari menjelang Lebaran 1435 H juga memang mengalami penurunan, begitu juga harga pembelian kembali (buyback) emas oleh Aneka Tambang dari konsumen.

Pada Jumat (25/7) misalnya, harga emas di kisaran Rp528 ribu per gram, atau turun Rp1.000 dari perdagangan sebelumnya di Rp529 ribu. Harga pembelian kembali emas oleh Aneka Tambang dari konsumen juga turun Rp1000, dan berada pada level Rp468 ribu per gram.

Selain itu, lanjut Destry, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga turut menekan inflasi Juli.

"Kita terbantu juga oleh apresiasi rupiah sepanjang Juli," ujar dia.

Di sisi lain, Destry menambahkan kenaikan tarif listrik industri untuk kedua kali pada awal Juli memang memungkinkan menjadi salah satu hal yang membuat inflasi naik.

Pada Juni 2014, inflasi berada pada level 0,43 persen.

"Tapi karena harga pangan berhasil dikendalikan, inflasi kemungkinan memang di bawah satu persen," kata dia.

Jika dibandingkan dengan momentum Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, besaran inflasi selalu di atas satu persen. Pada 2013, ketika Lebaran jatuh pada Agustus, level inflasi tercatat di 1,12 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Arif Hatta

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: