Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Filipina Peringatkan Warganya Untuk Tinggalkan Libya

Warta Ekonomi -

WE Online, Manila-Filipina memperbarui seruan-seruan terhadap ribuan warga negaranya untuk meninggalkan Libya pada Kamis setelah seorang perawat Filipina diculik dan diperkosa oleh geng itu, setelah pemenggalan pekerja konstruksi Filipina.

Departemen luar negeri mengatakan semua 13.000 warga Filipina akan dipulangkan karena bentrokan antara milisi yang bersaingan mengancam merusak negara setelah tiga tahun diktator Libya Moamer Gaddafi digulingkan.

"Kami mengulangi seruan kami kepada warga negara kita yang tersisa di Libya untuk segera berhubungan dengan kedutaan Filipina di Tripoli, dan mendaftar untuk repatriasi," kata seorang penasehat departemen luar negeri, seperti yang dikutip dari AFP, Kamis (31/7/2014).

Panggilan itu terjadi saat kementerian mengkonfirmasi laporan-laporan bahwa seorang perawat Filipina diculik dan diperkosa geng di sana pada Rabu (30/7/2014).

Wanita itu ditangkap di luar kediamannya dan dibawa ke tempat yang tidak diketahui, di mana ia diserang secara seksual hingga enam pemuda, kata Juru bicara Departemen Luar Negeri Charles Jose kepada wartawan.

Dia dibebaskan sekitar dua jam kemudian dan tim konsuler Filipina membawanya ke rumah sakit untuk pengobatan, ia menambahkan.

Filipina memerintahkan warga negaranya di Libya pada 20 Juli, hari yang sama jenazah seorang pekerja konstruksi Filipina dipenggal ditemukan di rumah sakit pelabuhan Benghazi. Pria itu telah diculik oleh milisi yang diduga pada 15 Juli, dan rupanya dikhususkan karena ia bukan seorang Muslim, menurut Jose.

Departemen itu mengatakan tim konsuler tetap tinggal di Tripoli meskipun situasi keamanan genting untuk mengkoordinasikan evakuasi warga Filipina melalui darat ke Tunisia dan Mesir, di mana mereka akhirnya akan diterbangkan pulang. Deplu juga melarang warganya bepergian ke Libya.

Sekitar 10 juta warga Filipina tinggal dan bekerja di luar negeri, banyak dari mereka di Tengah Timur, untuk mencari pekerjaan yang lebih baik penerimaannya. Filipina juga telah memerintahkan sekitar 100 warga Filipina yang tinggal di Gaza untuk meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung saat Israel menekankan ofensif terhadap para pejuang Hamas. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: