Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Yang Ingin dan Menolak Jadi Menteri (Bagian II)

Warta Ekonomi -

WE Online, Depok - Tolak jadi menteri. Tetapi, jabatan menteri agaknya tidak menyilaukan semua orang. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo misalnya menolak jika dijadikan salah satu menteri dalam kabinet Jokowi-JK karena bagi dia lebih penting untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur.

"Kabinet itu full prerogratif presiden dan wakil presiden. Kalau opsi itu (menjadi menteri) diberikan kepada saya, saya tentu akan lebih memilih Jawa Tengah," katanya.

Dia menyebutkan Jateng memiliki potensi yang sangat bagus baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Jika potensi tersebut dapat digunakan secara optimal, Jateng bisa menjadi yang terbaik di kancah nasional.

Nama Ganjar Pranowo santer terdengar sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi-JK, karena perolehan suara pasangan itu di Jateng menang mutlak dalam Pilpres 9 Juli lalu. "Saya lebih tertarik untuk mengurus Jateng. Jika harus memilih, ya saya memilih di sini saja. Yang akan jadi menteri kan wis akeh. Yang menginginkan juga akeh, barangkali," kata Ganjar.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat dicalonkan sejumlah pihak melalui Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) untuk menjadi calon Menteri Agama dalam kabinet Jokowi-JK. Menanggapi pencalonan itu, dia mengaku dia merasa risih karena langkah-langkahnya bisa dinilai sepertinya dia berpretensi untuk menjadi menag (lagi) di kabinet mendatang.

Dia berpendapat, usulan nama yang keluar dari KAUR justru dapat mengusik keikhlasan dan membuat dia tak lagi merdeka. Karena itu, saat ini dia hanya akan fokus untuk melanjutkan fungsi, tugas dan tanggung jawab di Kementerian Agama, hingga masa tugas Kabinet Indonesia Bersatu jilid II berakhir.

"Hemat saya, masih banyak figur lain dibanding saya yang jauh lebih memiliki kapasitas dan lebih pantas untuk jadi Menag di kabinet yang akan datang," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menurut Ketua Gerakan Rakyat Surabaya (GRS) Mat Mochtar, menolak pinangan untuk menjadi salah seorang menteri di kabinet Jokowi-JK. Informasinya Risma diplot sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU).

"Bu Risma sudah bilang kepada saya dari awal tidak mau untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK. Saya yakin beliau akan menyelesaikan amanah warga Kota Surabaya hingga akhir periodenya tahun 2015 nanti," kata Mat Mochtar.

Dia menyebutkan, Risma akan maju sebagai Wali Kota pada Pemilihan Kepala Daerah Surabaya 2015. Tokoh masyarakat Kota Surabaya ini mendukung pasangan Tri Rismaharini-Basa Alim Tualeka sebagai calon wali kota dan wakil wali kota pada pilkada tersebut.

Sebagai salah satu tokoh pendukung pasangan Jokowi-JK, Dahlan Iskan mengaku tidak berharap kembali masuk dalam jajaran menteri. "Saya tidak mau merepoti dan mengganggu Pak Jokowi. Saya akan lebih konsentrasi menyelesaikan tugas sebagai Menteri BUMN.? "Saya yakin hari-hari ini pak Jokowi repot sekali menampung keinginan orang ingin jadi ini ingin jadi itu, saya tidak mau merepoti," katanya. Ia berencana menjadi sosiopreneur dengan membentuk lembaga yang bergerak di bidang sosial dengan mengagalang dana yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti listrik di beberapa wilayah Indonesia.

Menteri Keuangan Chatib Basri, juga menyatakan niatnya untuk tidak lagi masuk di lingkaran pemerintahan dan birokrasi. Dia mengaku ingin pensiun saja, lalu menekuni karir lamanya sebagai dosen dan peneliti di Universitas Indonesia.

Dia mengaku sebagai menkeu selalu dalam tekanan. Ini menurutnya pengalaman tidak enak. Sebab, hanya sebulan setelah Chatib menjabat sebagai bendahara negara, Indonesia mengalami krisis ekonomi singkat, akibat isu pengurangan stimulus bank sentral Amerika Serikat.

Meskipun hanya lima bulan menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Chairul Tanjung mengaku lelah. Secara tegas dia menyatakan enggan terlibat lagi dalam kabinet, termasuk nanti di pemerintahan Jokowi-JK. Hanya satu alasan Chairul Tanjung enggan masuk dalam kabinet. "Capek," katanya memberi alasan.

Usai melepas jabatan sebagai menteri perindustrian beberapa bulan ke depan, MS Hidayat menyatakan akan kembali bergelut dalam bisnis properti yang selama ini dijalankannya. "Selama ini saya non-aktif. Saya mau bangun resort hotel di Bali, kan saya orang properti," katanya.

Untuk menteri penggantinya, dia berharap sosok itu dapat melanjutkan rencana strategis yang sudah disusun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Terlebih, saat ini sudah ada Undang-Undang Perindustrian, yang memudahkan menteri menghimpun potensi sektor industri yang berkaitan dengan kementerian lain. (Ant/Illa Kartila) SELESAI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: