Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Malaysia: Mustahil MH17 Ditembak Jatuh Rudal Udara-ke-Udara

Warta Ekonomi -

WE Online, Kuala Lumpur - Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein Sabtu (9/8/2014) mengatakan bahwa tidak mungkin rudal udara-ke-udara digunakan untuk menembak jatuh penerbangan MH17, kata laporan 'The Star', satu surat kabar berbahasa Inggris Malaysia.

"Itu adalah rudal permukaan-ke-udara dan di daerah itu, sistem seperti itu dapat tersedia pada daerah Ukraina atau pasukan pemberontak," tambah Hishammuddin.

Sebelumnya ada laporan-laporan yang mengatakan bahwa para analis intelijen Amerika Serikat menyimpulkan pesawat itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal udara-ke-udara, yang terkait dengan pemerintah Ukraina.

Sebelumnya Malaysia menegaskan pihaknya akan terus berupaya untuk mencari dan mengidentifikasi para korban tragedi MH17, kata Menteri Transportasi Liow Tiong Lai dalam satu pernyataan Senin.

Para keluarga korban akan diinformasikan setelah mayat-mayat telah diidentifikasi dan pekerjaan forensik yang diperlukan selesai, katanya, dan menambahkan bahwa pengaturan untuk memulangkan jenazah kemudian akan didiskusikan dengan pihak keluarga.

"Setiap saat, kita akan dipandu oleh pihak keluarga korban, dan akan berusaha untuk melaksanakan repatriasi sesuai dengan keinginan mereka," kata Liow.

Menteri juga mengatakan bahwa mereka sedang membuat pengaturan untuk hari berkabung nasional setelah semua sisa-sisa jenazah korban telah kembali ke Malaysia.

Kantor Berita AFP dari Kiev sebelumnya melaporkan, pesawat membawa mayat korban pesawat MH17, yang jatuh ditembak di Ukraina timur, kembali terbang ke Belanda, Senin, sementara pakar dari Malaysia mulai bergabung dalam penyelidikan antarbangsa di tempat kejadian itu.

Pemerintah Ukraina mengatakan pesawat tersebut membawa mayat terkini, yang ditemukan dalam pencarian, bersama DNA dan barang milik penumpang, yang disimpan sementara di kota Donetsk, yang dikuasai pemberontak.

Sebelum penerbangan pada Senin tersebut, sebanyak 227 peti jenazah telah diterbangkan ke Belanda - negara dengan korban paling banyak dalam tragedi 17 Juli itu - untuk proses identifikasi.

Sebanyak 298 penumpang dan kru tewas ketika pesawat Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur meledak di udara hampir tiga pekan lalu.

Penyelidikan atas peristiwa tersebut - kecelakaan pesawat kedua yang melibatkan Malaysia Airlines tahun ini - berulangkali ditunda karena pertempuran di kawasan tersebut antara pasukan pemerintah dengan petempur separatis pro-Moskow. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: