Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog: Pengadaan Gabah di Sulteng Masih Nihil

Warta Ekonomi -

WE Online, Palu - Realisasi pengadaan gabah di Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini masih nihil, kata pejabat Perum Bulog di daerah itu.

"Sampai periode Agustus 2014 ini, kami belum berhasil membeli gabah langsung ke petani," kata Kepala Perum Bulog Sulteng Mar'uf di Palu, Minggu.

Ia mengaku masih sangat sulit untuk membeli gabah di Sulteng karena para petani belum terbiasa. Berbeda dengan daerah-daerah lain, terutama di Pulau Jawa justru pengadaan gabah lebih berhasil dibandingkan beras. Petani di Jawa, kata Mar'uf, lebih suka menjual hasil panen mereka dalam bentuk gabah. Menurut dia, menjual gabah sebenarnya lebih cepat dan menguntungkan dibandingkan beras.

Di Sulteng, petani justru tidak mau menjual gabah. "Mereka lebih suka mengolah menjadi beras lalu kemudian menjualnya kepada Bulog dan pedagang," katanya.

Selain karena belum terbiasa, rata-rata petani di Sulteng juga memelihara ternak sehingga dedak atau konga (tepung gabah) untuk dijadikan pakan. Dengan demikian, mereka tidak lagi membeli pakan ternak yang dijual di pasaran. Meski masih cukup sulit untuk membeli gabah, Bulog Sulteng malalui mitra dan satgas di setiap kabupaten dan kota di provinsi ini tetap berupaya membelinya.

"Kita tetap berusaha untuk membeli gabah. Kalau ada petani mau menjual gabah berapapun banyaknya, Bulog akan membelinya sesuai dengan standar harga yang ditetapkan pemerintah," kata Mar'uf.

Di beberapa daerah di Sulteng seperti di Parigi Muotong, Sigi, Donggala dan Banggai saat ini masih berlangsung panen padi dan Bulog siap membeli hasil panen petani dalam bentuk beras maupun gabah.

"Tidak ada masalah, sebab Bulog dipastikan membeli berapapun banyaknya beras atau gabah di tangan petani," ujarnya.

Pada musim panen (MP) 2014 ini, Bulog Sulteng menargetkan pembelian beras untuk memenuhi kebutuhan stok nasional di daerah itu sebanyak 47.000 ton. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: