Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Perekonomian Padang Panjang Meningkat Rp 171,79 Miliar

Warta Ekonomi -

WE Online, Padang Panjang - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), sesuai harga berlaku mencapai Rp 1.347,64 miliar pada 2013, sedangkan atas dasar harga konstan pada tahun yang sama sebesar Rp 503,72 miliar.

"Secara umum perekonomian Kota Padang Panjang meningkat sebesar Rp 171,79 miliar atau tumbuh sebesar 14,61 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang Muhammad Hudaya melalui Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Lina Ferdianty, Selasa (12/8/2014).

Dia mengatakan jika dicermati dari tahun ke tahun terjadi peningkatan harga barang dan jasa secara bervariasi di Kota Padang Panjang. Dampak kenaikan harga tersebut, kata dia, berpengaruh terhadap nilai nominal PDRB Kota Padang Panjang atas dasar harga berlaku 2013.

"Terjadi peningkatan masing-masing sektor perekonomian di bumi 'Serambi Mekkah' (jukukan Kota Padang Panjang-red) itu antara empat sampai 18 persen," katanya.

Dia mengatakan peningkatan perekonomian tertinggi pada sektor jasa, yakni sebesar Rp 371,77 miliar. Angka ini sedikit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 326,35 miliar.

"Besarnya kontribusi sektor jasa terutama didukung besarnya peranan subsektor pemerintahan umum yang memberikan kontribusi sebesar Rp 45,42 miliar," katanya.

Kondisi yang demikian dari perkembangan mencerminkan produksi riil pada masing-masing sektor (lapangan usaha) karena nilai tambah yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas yang dihasilkan. Sedangkan, pertumbuhan paling rendah terjadi pada sektor pertambangan dan galian yang hanya 0,23 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kota Padang Panjang adalah sektor jasa-jasa sebesar 27,59 persen menyusul sektor angkutan dan komunikasi sebesar 22,15 persen dan tiga besar sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,93 persen.

"Terjadi variasi pertumbuhan berbagai sektor mengindikasikan bahwa sektor jasa tetap berjalan dan tumbuh dalam melayani permintaan domestik, segmen konsumen terbesar," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: