Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Raih Devisa 2,14 Juta Dolar AS dari Kerajinan Tas

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali meraih devisa sebesar 2,14 juta dolar AS dari pengapalan kerajinan tas berbahan baku kulit selama lima bulan periode Januari-Mei 2014 atau meningkat 154,33 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai 842.310,83 dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis (14/8/2014), mencatat realisasi ekspor untuk kerajinan tas dari segi volume berkurang 18,07 persen dari 1,15 juta unit pada lima bulan pertama 2013 menjadi hanya 944.772 unit pada kurun waktu yang sama 2014. Meski terjadi penurunan dari segi volume, namun perolehan devisa meningkat signifikan. Hal itu menunjukkan berbagai jenis tas yang diekspor ke pasaran mancanegara dihargai semakin mahal persatuan unitnya di samping mampu bersaing dengan mata dagangan serupa dari negara lainnya.

Kerajinan tas merupakan salah satu dari delapan jenis mata dagangan hasil industri kecil skala rumah tangga yang menembus pasaran mancanegara yang keseluruhannya itu menghasilkan 78,51 juta dolar AS atau 36,51 persen dari total ekspor Bali 215,04 juta dolar AS. Tujuh jenis hasil industri kecil yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi ikan dalam kaleng, komponen rumah jadi, plastik, sepatu (alas kaki), serta tekstil dan produk tekstil.

Tas dibuat dari bahan baku kulit itu dikombinasikan dengan manik-manaik (mote) hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali yang cukup disenangi para wanita dan pria dari semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan ekspor kerajinan tas paling banyak diserap pasaran Jepang, yakni 27,27 persen, menyusul Singapura menampung 25,17 persen, Australia 3,32 persen, dan Amerika Serikat 5,22 persen.

Selain itu, ekspor kerajinan tas juga diserap pasaran Thailand 1,87 persen, Jerman 5,34 persen, Hong Kong 0,25 persen, Perancis 4,90 persen, Spanyol 2,09 persen, Inggris 0,56 persen, dan 23,52 persen sisanya diserap sejumlah negara lainnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: